BMKG: Kualitas Udara Kalimantan dan Sumatera Memburuk, Pakailah Masker

6 September 2023, 7:11

TEMPO.CO, Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG merilis data mengenai kualiatas udara di Kalimantan dan Sumatera pada bulan Agustus dan awal September 2023. BMKG memberi catatan pada Pontianak dan Palangkaraya.Konsentrasi PM 2,5 Pontianak pada bulan Agustus – September 2023 berada pada kategori sedang – bahaya. Stasiun Meteorologi Supadio memantau adanya peningkatan konsentrasi PM 2,5 sejak tanggal 6 Agustus 2023. Beberapa kali mencapai level tidak sehat hingga berbahaya.Nilai konsentrasi tertinggi terekam pada tanggal 17 Agustus 2023 pukul 21.00 WIB sebesar 520 µg/m3  yang berada di kategori berbahaya. “Tingkat kualitas udara di kategori berbahaya dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang serius dan perlu penanganan cepat,” demikian kutipan dari BMKG.Sedangkan konsentrasi PM 2,5 di Palangkaraya pada Agustus – September 2023 berada di kategori sedang hingga tidak sehat. Nilai konsentrasi tertinggi terekam pada tanggal 2 September 2023 pukul 07.00 WIB sebesar 118,2 µg/m3 di kategori tidak sehat.Menurut sumber dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, tingkat kualitas udara pada kategori tidak sehat bersifat merugikan pada manusia, hewan, dan tumbuhan.Baca juga: Greenpeace Kritik Luhut: Mobil listrik Hanya Memindahkan Polusi dari Knalpot ke Cerobong PLTU Batu BaraSumatraBMKG memperlihatkan data konsentrasi PM 2,5 di Palembang pada Agustus – September 2023. Pada durasi ini konsentrasi M 2,5 berada di kategori sedang hingga sangat tidak sehat.Stasiun Meteorologi Palembang mencatat peningkatan konsentrasi PM2,5 sejak tanggal 21 Agustus 2023. Keadaan tercatat beberapa kali mencapai level tidak sehat hingga sangat tidak sehat. Nilai konsentrasi tertinggi terekam pada tanggal 2 September 2023 pukul 04.00 WIB sebesar 229,1 µg/m3 atau sangat tidak sehatIklan

Adanya penambahan konsentrasi polutan dari sumbernya, seperti kebakaran hutan/lahan, kendaraan bermotor (bahan bakar BBM), cerobong asap pabrik, PLTU/PLTD serta pembangunan gedung dan infrastruktur, membuat PM 2,5 meningkat.Selain itu, kondisi cuaca yang mendukung, seperti musim kemarau/jarang hujan dan angin yang cenderung kalem. Lapisan inversi di pagi hari dan udara subsiden yang turun di malam hari turut mendukung peningkatan.Dalam sehari terjadi fluktuasi konsentrasi polutan mencapai maksimum ada jam-jam tertentu. Setiap daerah dapat memiliki karakteristik siklus harian yang berbeda.BMKG mengimbau warga agar menggunakan masker bila berada di lokasi dengan tingkat cemaran udara tinggi. Selain itu, warga diminta untuk menjaga gaya hidup sehat, memperbanyak tanaman hijau, mengatur sirkulasi udara dengan baik. Pada saat bepergian diharapkan menggunakan transportasi publik serta menghindari tempat berpolusi tinggi.  Sedang, tips untuk di dalam rumah, warga diharapkan melakukan pembersihan udara di dalam ruangan.Masyarakat juga diimbau untuk selalu memperhatikan informasi kualitas udara terutama dari BMKG, KLHK dan dinas lingkungan hidup setempat selaku lembaga pemerintah yang berwenang dalam memberikan informasi dan imbauan resmi mengenai kualitas udara dan dampaknya.Pilihan Editor: Luhut Pandjaitan Jadi Jenderal Perangi Polusi Udara, Pandu Riono: Tepat, Tegas & BeraniSelalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi