Biar Tidak Dijajah Lagi, BSSN: Indonesia Harus Mandiri Teknologi Keamanan Siber

1 November 2022, 4:21

Jakarta, Gatra.com – Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Hinsa Siburian mengatakan Indonesia harus mandiri dalam hal teknologi keamanan siber. Menurutnya, hal itu penting sebagai antisipasi penjajahan di dunia siber.

“Jangan sampai kita dijajah, 350 tahun penjajahan di dunia nyata, itu bisa terulang lagi di dunia siber kita, kalau kita tidak waspada,” ungkap Hinsa kepada wartawan usai menghadiri pembukaan National Cybersecurity Connect 2022 di Jakarta, Rabu (26/10).

Hinsa menyebut ancaman di ruang siber ada dua, yakni bersifat teknikal seperti serangan malware dan ancaman bersifat sosial. Keduanya, kata Hinsa perlu diwaspadai untuk menjaga keamanan ruang siber di dalam negeri. “Dua-duanya harus kita waspadai, karena melalui ruang siber, kita bisa diadu domba,” jelasnya.

Karena itu, Hinsa berharap pertumbuhan industri keamanan siber di dalam negeri dapat terus dipacu dan saling bekerja sama menciptakan teknologi keamanan siber yang semakin canggih. Dengan demikian, menurutnya Indonesia mampu secara mandiri menjaga keamanan sibernya.

“Ini selalu kita imbau. Analoginya kalau kita terlalu bergantung sama persenjataan konvensional aja itu kan tidak bagus juga” ucapnya.

Hinsa pun menekankan agar masyarakat agar tak mudah terprovokasi dengan informasi yang disebarkan di dalam media siber. Masyarakat diimbau untuk lebih selektif dalam menerima informasi yang ada.

“Ya menghadapi informasi di ruang siber itu ya coba, masing-masing pribadi dapat melihatnya sebagaimana kita membutuhkan udara, jadi jangan terlalu mudah terprovokasi,” imbuhnya.

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi