Begini Saat NasDem Terdepan Dukung Jokowi di Pemilu 2014 dan 2019, Kini Tak Dianggap Lagi?

5 May 2023, 18:05

TEMPO.CO, Jakarta – Ketua Umum atau Ketum Partai NasDem Surya Paloh menjadi satu-satunya pimpinan partai koalisi pendukung pemerintah yang tak diundang Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam persamuhan di Istana Merdeka, Jakarta pada Selasa malam, 2 Mei 2023.“NasDem memang tidak diundang pertemuan koalisi tadi malam,” kata Ketua DPP Nasdem Willy Aditya, pada Rabu, 3 Mei 2023.Dalam pertemuan tersebut hadir Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Ketum Partai Persatuan Pembangunan Muhammad Mardiono, Ketum PAN Zulkifli Hasan, Ketum PKB Muhammad Iskandar, dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.“Dibahas mengenai tantangan capaian pembangunan dan tantangan ke depan,” kata Airlangga selepas pertemuan.Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin menyoroti soal tak diundangnya NasDem dalam pertemuan tersebut. Ujang menilai partai besutan Surya Paloh itu tak lagi dianggap sebagai partai koalisi pemerintahan Jokowi.“Pertemuan tadi malam yang tidak mengundang NasDem itu sangat clear, sangat jelas, ya saat ini bahwa NasDem bukan lagi bagian dari parpol pendukung pemerintah,” kata Ujang saat dihubungi Tempo, Rabu, 3 Mei 2023.Jokowi juga mengakui sengaja tidak mengundang Ketum NasDem Surya Paloh dalam pertemuan pada Selasa malam lalu. Alasannya, karena NasDem sudah punya koalisi sendiri. Yaitu Koalisi Perubahan bersama Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera yang mengusung  Anies Baswedan sebagai Capres 2024.“Nasdem itu, ya kita harus bicara apa adanya, kan sudah memiliki koalisi sendiri,” ujar Jokowi di Sarinah, Jakarta, Kamis 4 Mei 2023.Nasdem Pendukung Utama Jokowi di Pemilu 2014 dan 2019Iklan

Untuk diketahui, NasDem merupakan partai yang getol mendukung Jokowi selama dua periode. Pada Pemilu Umum Presiden atau Pilpres 2014 silam, NasDem menjadi salah partai yang mengusung Jokowi sebagai capres bersama PDIP dan PKB. Dukungan resmi itu diumumkan di Kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu, 14 Mei 2014.“Tiga partai sudah sepakat untuk mendukung Joko Widodo,” kata Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo saat itu, dikutip Antara.Berkat dukungan itu, setelah jadi Presiden Jokowi kemudian memberikan tiga selot kursi menteri kepada NasDem. Ketiganya adalah Ferry Mursyidan Baldan yang menjabat Menteri Agraria dan Tata Ruang, Siti Nurbaya Bakar menjabat Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Tedjo Edhy Purdijatno menjabat Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan.Pada Pilpres 2019, NasDem kembali menjagokan Jokowi sebagai Capres. Surya Paloh mengatakan partainya tak akan berpaling sedikit pun dan tetap mendukung Jokowi. “Saya akan memproklamirkan, bahwasanya NasDem telah belajar dari para pahlawannya. Nasdem teguh dalam memegang prinsip perjuangan,” ujar Paloh di JI-EXPO Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu, 15 November 2017 silam.Jokowi kembali memberikan jatah tiga kursi menteri untuk NasDem pada periode keduanya. Tiga kader Partai NasDem yang dipercaya Jokowi yaitu Syahrul Yasin Limpo sebagai Menteri Pertanian, Johnny G Plate sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika, dan Siti Nurbaya Bakar seluruh Menteri LHK.Pilihan Editor: Tok! NasDem Resmi Dianggap Berbeda Pilihan dengan JokowiIkuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.