Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyebut akan terus menambah stimulus kepada masyarakat guna memacu pertumbuhan ekonomi. Dia menyebut pemerintah bakal menambah bantuan stimulus pada bulan ini.
Saat ditemui di kantor Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Rabu (8/10/2025), Purbaya menyebut pemerintah telah menyalurkan berbagai stimulus ekonomi ke masyarakat. Beberapa di antaranya adalah 8 program akselerasi ekonomi 2025, serta yang berlanjut hingga 2026 maupun khusus untuk penciptaan lapangan kerja.
Purbaya mengatakan, pemerintah melalui Menko Perekonomian Airlangga Hartarto akan mengumumkan stimulus tambahan dalam waktu dekat.
“Yang gelombang 3 ada lagi yang belum diumumkan. Nanti biar pak Menko Perekonomian yang mengumumkan. Jangan tanya berapa. Bertambah terus, cukup,” ujarnya kepada wartawan di Equity Tower, Sudirman, Jakarta, dikutip Kamis (9/10/2025).
Purbaya enggan memerinci lebih lanjut berapa tambahan stimulus yang dimaksud olehnya. Dia juga tak memerinci apabila penambahan itu berupa program baru, atau penambahan anggaran terhadap program yang sudah ada.
Akan tetapi, dia memastikan tim teknis yang dipimpin oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto akan membahasnya dalam pekan ini.
“Mungkin minggu depan bisa diumumkan, nanti enggak tahu apa Jumat depan depan 18 [Oktober] apa dikelurkan di situ sekaligus, saya enggak tahu. Mungkin paling lambat tanggal 17 diumumkan,” terangnya.
Pria yang pernah berkarier di sektor swasta maupun publik itu berharap, stimulus yang telah digelontorkan pemerintah bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Setidaknya optimisme masyarakat.
Salah satu stimulus yang diandalkan olehnya adalah program magang bagi lulusan baru atau fresh graduates, yang masuk dalam daftar 8 program akselerasi ekonomi 2025.
Dia berharap program itu bisa mengikis pesimisme masyarakat terhadap ketersediaan lapangan kerja.
Pesimisme masyarakat terhadap ketersediaan lapangan kerja tercermin pada Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) September 2025 sebesar 115, atau mencapai titik terendah sejak 2022. Salah satu komponen yang masih menunjukkan pesimisme adalah indeks ketersediaan lapangan kerja.
Menkeu yang baru genap sebulan menjabat itu menyampaikan, kuota awal untuk lulusan baru (fresh graduates) itu sebesar 20.000, dan akan ditambah 20.000 lagi seiring waktu sesuai dengan realisasinya.
“Sampai targetnya 100.000. Tapi saya enggak mau mengalokasikan dana terlalu banyak ketika programnya belum terserap atau belum banyak. Jadi itu dalam jangka pendek akan menciptakan lapangan kerja dalam jangka pendek,” ujarnya.
