Awas Bansos Dikorupsi! Ini yang Dilakukan Pemerintah

5 June 2023, 18:21

Jakarta, CNBC Indonesia – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi meminta Satgas Pangan menelusuri dan memastikan agar penyaluran bantuan sosial (bansos) pangan beras maupun telur dan ayam untuk keluarga rawan stunting (KRS) tidak dikorupsi atau diselewengkan oleh pihak tak bertanggung jawab.
“Menanggapi isu penyalahgunaan bansos pangan di beberapa daerah, kami meminta bantuan Satgas Pangan untuk telusuri dan memastikan agar tidak terjadi penyelewengan,” kata Arief dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IV DPR RI di Jakarta, Senin (5/6/2023).
Arief menegaskan, apabila didapati penyalahgunaan dalam distribusi, pihaknya bersama dengan Direktur Utama Perum Bulog tidak akan segan-segan menindak tegas dan akan membawa ke jalur hukum.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Termasuk kalau ada oknum dari kami atau Bulog akan kami tindak,” tegasnya.
Sebelumnya, Direktur Utama Bulog Budi Waseso menjamin penyaluran bansos pangan, khususnya bansos beras tahun ini akan bebas dari tindak pidana korupsi.
Pria yang akrab disapa Buwas menuturkan, penyaluran bansos 2023 merupakan beras premium dengan kualitas patah (broken) hanya 5% dan berstandar internasional. Sehingga menurut dia, sangat kecil kemungkinannya untuk dikorupsi.
“Justru ini sekarang kenapa saya berusaha (beras) premium agar tidak ada korupsi biar enggak ada lagi pesaingnya,” ujar Budi Waseso saat ditemui di Jakarta beberapa waktu lalu, Kamis (6/4/2023)
“Gak ada lagi persaingan karena berasnya sudah premium, siapa yang mau nandingin? Apalagi broken 5% ini standar internasional, jadi siapa yang mau ngalahin? Gak ada, rugi dia,” lanjut dia.
Menurut Buwas, para oknum nakal tersebut akan sulit meningkatkan kualitas beras lantaran jika dijual pun harganya sangat mahal mencapai Rp13 ribu per kilogram.
“Meningkatkan kualitas seperti itu, dari mana harganya dapet? Pasti di atas Rp 13 ribu. Ya gak mungkin lah (dikorupsi),” katanya.
Untuk diketahui, beras bansos yang disalurkan Bulog ialah sebanyak 213.030 ton beras per bulan dan akan dilakukan selama 3 bulan. Target penyaluran adalah 21,353 juta keluarga penerima manfaat (KPM), sehingga nantinya akan disalurkan sebanyak 640.590 ton untuk 3 bulan alokasi.
Setiap keluarga nantinya akan mendapatkan sebanyak 10 kg beras per bulan, terhitung mulai dari Maret hingga Mei 2023.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Jangan Bingung! Begini Format Baru Kartu Prakerja di 2023

(hoi/hoi)

Partai

Institusi

K / L

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Statement

Fasum

Transportasi