Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet (APJII) melakukan pemasangan jaringan wifi di beberapa titik yang diprediksi terdapat lonjakan trafik saat periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025.
Sekretaris Umum APJII Zulfadly Syam menyampaikan bahwa Nataru adalah event tahunan, yang mendorong penyelenggara internet service provider dan penyelenggara telekomunikasi seluler meningkatkan infrastruktur di satu lokasi.
Peningkatan infrastruktur IT dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan trafik data sehingga layanan yang diberikan kepada pelanggan tetap prima.
“Namun untuk di beberapa titik yang sifatnya statis, anggota-anggota APJII itu juga ada yang memasang wifi-wifi di beberapa titik, yang titik ramainya cukup padat, mereka meningkatkan pemasangan akses point,” kata Zulfadly kepada Bisnis, Selasa (10/12/2024).
Dengan adanya pemasangan wifi di beberapa titik, Zulfadly mengharapkan dengan pemasangan akses point tersebut juga bisa membantu tertatanya trafik internet.
Sehingga, dapat kebutuhan masyarakat terhadap internet di beberapa titik teramai dapat tercover dengan baik dan stabil.
“Jadi ada dua sisi, dari sisi mobilitas itu di Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI), sedangkan dari yang sifatnya lebih statis, tempat-tempat yang lebih statis dengan menggunakan wifi atau menggunakan akses poin,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid meminta operator seluler untuk memperkuat jaringan telekomunikasi di sepanjang jalur transportasi utama untuk memberikan kenyamanan kepada masyarakat saat natal dan tahun baru.
Meutya mengatakan kestabilan dan kualitas jaringan telekomunikasi akan lebih diperhatikan pada jalur-jalur transportasi utama yang diprediksi akan mengalami lonjakan trafik pengguna.
Untuk memuluskan hal tersebut, Kemkomdigi kata Meutya sudah berkoordinasi dengan operator telekomunikasi untuk memastikan bahwa seluruh jaringan seluler, internet, dan komunikasi data aman.
“Komdigi juga memantau penggunaan spektrum frekuensi radio, terutama di area-area yang diprediksi akan menjadi pusat keramaian, agar tidak terjadi gangguan yang dapat menghambat perjalanan ataupun komunikasi masyarakat,” kata Meutya dikutip, Selasa (10/12/2024).