Jakarta, CNN Indonesia — Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menduga pencopotan baliho dilakukan oleh pihak yang khawatir pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD lolos ke putaran kedua Pilpres 2024.
Terlebih, ada pasangan calon yang menargetkan Pilpres 2024 hanya berlangsung satu putaran saja. Menurut dia, pencopotan baliho juga dalam rangka menurunkan elektabilitas Ganjar-Mahfud agar suaranya rendah, sehingga Pilpres 2024 hanya berjalan satu putaran.
“Ini menunjukkan kekhawatiran dan juga adanya target menang satu putaran yang coba dipaksakan dengan begitu banyak cara termasuk melakukan intimidasi,” kata Hasto di Kantor DPP PDIP di Jakarta, Sabtu (16/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasto menyebut pencopotan puluhan baliho itu tidak akan menyurutkan perjuangan. Menurutnya, intimidasi itu justru membuat pengusung dan pendukung Ganjar-Mahfud untuk bergerak.
“Ketika mahasiswa, jurnalis, tokoh pro demokrasi diintimidasi maka yang terjadi kekuatan dari rakyat untuk bersama pak Ganjar-Mahfud,” ujarnya.
“Sehingga pencopotan baliho sebagai bagian intimidasi itu tidak akan menyurutkan seluruh langkah perjuangan dari parpol pengusung Ganjar-Mahfud dan relawan semua bergerak dengan rakyat,” imbuhnya.
Dia mengaku telah melaporkan pencopotan puluhan baliho itu ke Badan Pengawasi Pemilu (Bawaslu). Hasto menganggap Bawaslu harus menindaknya sebagai upaya mewujudkan pemilu yang jujur dan adil (jurdil).
“Ya kami juga melaporkan ke Bawaslu agar hal tersebut dapat diperhatikan sebagai bagian dari fungsi pengawasan pemilu yang jurdil,” kata Hasto.
Sebelumnya, Tim Pemenangan Nasional (TPN) sebelumnya mengungkap laporan yang mereka terima soal puluhan baliho mereka di beberapa titik di Banten.
Direktur Hukum TPN Ganjar-Mahfud , Ronny Talapessy menyebut total ada 70 alat peraga kampanye atau baliho mereka yang hilang secara misterius saat kunjungan Mahfud ke beberapa lokasi di Banten.
“Kemarin ada spanduk 70 spanduk untuk menyambut kedatangan Pak Mahfud di Banten di pasang pada siang hari tetapi pada pukul 3 pagi sudah hilang,” ucap Ronny.
TPN Ganjar-Mahfud meyakini pencopotan puluhan baliho mereka di Banten saat kunjungan cawapres, Mahfud MD pada Rabu lalu dilakukan oleh kelompok tertentu dan terencana.
Deputi Bidang Hukum TPN Ganjar-Mahfud Todung Mulya Lubis khawatir insiden serupa bisa kembali terulang karena tindakan tersebut sudah direncanakan.
“Saya kira, kejadian ini tidak lagi spontan, saya menduganya sudah terencana. Karena itu, kami mendesak penegak hukum khususnya Bawaslu untuk menyelidiki dugaan pelanggaran pemilu itu,” kata Todung dalam keterangannya, Jumat (15/12). (yla/isn)
[Gambas:Video CNN]
