Bisnis.com, JAKARTA— PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) berharap pemanfaatan pita frekuensi 1,4 GHz dapat menjadi akselerator bagi perluasan dan pemerataan adopsi teknologi 5G di Indonesia.
VP Corporate Communications & Social Responsibility Telkomsel, Abdullah Fahmi, mengatakan melalui implementasi teknologi wireless, kehadiran Broadband Wireless Access (BWA) 1,4 GHz berpotensi memperkuat infrastruktur telekomunikasi nasional serta mendorong peningkatan penetrasi layanan fixed broadband.
“Serta mendukung tersedianya layanan digital yang inklusif dan berkelanjutan,” kata Fahmi kepada Bisnis pada Kamis (30/10/2025).
Dia menambahkan, sinergi antara operator telekomunikasi, pemerintah, dan para pemangku kepentingan menjadi kunci agar pemanfaatan pita frekuensi tersebut berjalan optimal dan memberikan nilai tambah bagi ekosistem digital nasional.
“Hal ini sejalan dengan arah kebijakan transformasi digital yang dicanangkan Komdigi, yaitu mewujudkan konektivitas yang merata, efisien, dan berdampak nyata bagi masyarakat serta perekonomian digital Indonesia,” ujar Fahmi.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid meminta para pemenang lelang pita frekuensi 1,4 GHz untuk merealisasikan target pembangunan 20 juta koneksi internet rumah (fixed broadband) sebagai bagian dari komitmen pengembangan konektivitas nasional.
“Jadi memang kepada pemenangnya [lelang 1,4 GHz] kita berikan target ataupun komitmen untuk membangun 20 juta koneksi internet rumah,” kata Meutya di Jakarta pada 23 Oktober 2025.
Menurut Meutya, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) baru saja menuntaskan proses lelang pita frekuensi 1,4 GHz yang diperuntukkan bagi pengembangan teknologi Fixed Wireless Access (FWA). Teknologi ini diharapkan dapat menghadirkan konektivitas yang lebih baik, khususnya di kawasan perumahan.
“Dan FWA ini juga mendorong internet lebih murah dan juga lebih merata,” imbuhnya.
Meutya menambahkan, dampak pembangunan jaringan hasil lelang frekuensi tersebut kemungkinan belum akan terasa signifikan dalam waktu dekat, namun diperkirakan mulai terlihat pada 2026.
Selain itu, pemerintah juga menyiapkan lelang pita frekuensi 2,6 GHz untuk mendukung pengembangan jaringan 5G di Indonesia.
“Lelang berikutnya akan kita lakukan terhadap frekuensi 2,6 GHz untuk 5G. Jadi ada untuk FWA, ada untuk 5G agar juga ada percepatan dan juga koneksi yang lebih baik daripada 4G yang saat ini kita gunakan,” jelas Meutya.
