Warta Ekonomi, Jakarta –
Minyak goreng merupakan salah satu dari Sembilan Bahan Pokok (Sembako) yang peranannya cukup penting bagi masyarakat Indonesia. Hal ini dikarenakan minyak goreng telah menjadi bagian penting dalam kuliner masyarakat Indonesia.
Selain karena peningkatan populasi penduduk dan daya beli, eating habit masyarakat Indonesia yang lebih menyukai makanan yang digoreng menjadi faktor pendorong besarnya pasar minyak goreng Indonesia.
Baca Juga: Apa Itu Oleokimia Berbasis Minyak Sawit?
Minyak goreng sawit memiliki beberapa keunggulan, seperti stabilitas pada suhu tinggi selama penggorengan (tahan panas) baik terhadap oksidasi atau proses degradasi lainnya sehingga menjadikan minyak goreng sawit mempunyai umur pakai yang lebih lama.
Selain itu, studi PASPI mencatatkan, minyak goreng sawit juga tidak berbau, tidak berasa, dan dapat menghasilkan makanan lebih enak.
Dalam praktik memasak, laporan PASPI mencatatkan minyak goreng sawit dapat digunakan untuk menumis (shallow frying), menggoreng (frying), dan menggoreng pada suhu tinggi (deep frying). Sedangkan minyak goreng kelapa tidak dapat dipakai pada suhu tinggi atau hanya bisa dipakai pada api sedang sekitar 185 derajat celcius karena akan menyala.
Kandungan vitamin A (beta karoten) yang sangat tinggi pada minyak sawit juga membuat minyak goreng sawit sangat spesial.
Baca Juga: Berjuang Menggoda India, Mendag Zulkifli Hasan Siap Genjot Ekspor Minyak Sawit hingga Batu Bara
Melalui SNI Minyak Goreng (SNI 7709:2019), Pemerintah Indonesia mewajibkan industri untuk melakukan fortifikasi vitamin A dan atau pro-vitamin A pada minyak goreng sawit, di mana vitamin A merupakan vitamin sintetis yang sebagian besar bersumber dari impor.
Saat ini, stakeholder sawit Indonesia tengah mengampanyekan konsumsi dan produksi minyak sawit merah sehingga diharapkan meningkatkan awareness konsumen Indonesia untuk mengonsumsi produk pangan olahan (minyak goreng maupun lainnya) yang bernutrisi sehingga dapat bermanfaat bagi tubuh.
Baca Juga: Gegara Bandingkan Jakarta dengan Surabaya, Hasto PDIP Disentil Habis-habisan: Beda Kelas Mas..
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News.
