Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the acf domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/xcloud.id/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121
Idap Penyakit Langka, Wanita Ini Menua 10 Kali Lebih Cepat dari Manusia Normal – Xcloud.id
Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Idap Penyakit Langka, Wanita Ini Menua 10 Kali Lebih Cepat dari Manusia Normal

Idap Penyakit Langka, Wanita Ini Menua 10 Kali Lebih Cepat dari Manusia Normal

Jakarta

Seorang wanita di Ohio, Amerika Serikat, mengalami kelainan genetik langka yang membuatnya menua 10 kali lebih cepat dari manusia normal.

Tiffany Wedekind dan saudara laki-lakinya, Chad, lahir dengan kondisi yang disebut sindrom Hutchinson-Gilford atau progeria. Penyakit ini merupakan kelainan genetik yang menyebabkan penuaan dini pada anak-anak.

Meski memiliki progeria sejak lahir, Tiffany baru merasakan efeknya ketika menginjak pubertas. Dia mulai menyadari perubahan pada fisiknya, seperti rambut yang menipis dan gigi yang membusuk di usia 20-an.

Penyakit ini juga ditandai dengan perawakan yang kecil. Tiffany hanya memiliki tinggi sekitar 130 cm.

“Ketika gigi saya tumbuh, saya selalu punya masalah dengan gigi saya. Saya mengalami banyak trauma. Terkadang sulit untuk makan,” kata Tiffany dikutip dari New York Post, Senin (10/3/2025).

Kebanyakan pengidap progeria tidak bertahan hidup hingga melewati usia remaja. Namun, Tiffany berhasil melewati segala rintangan dan tetap bertahan hidup hingga sekarang.

Di usianya yang sudah menginjak 47 tahun, Tiffany fokus untuk menjalani hidup sepenuhnya. Dia memulai bisnisnya sendiri, dan melakukan yoga setiap hari agar tetap sehat.

“Kematian ada di depan mata saya setiap hari. Namun, terkadang saya lupa. Saya telah menjalani beberapa hal dalam kehidupan yang tidak terduga. Saya tahu hidup saya bisa berakhir begitu saja,” ujarnya.

“Saya tidak takut untuk menunjukkan diri saya sendiri, botak dan ompong. Tidak masalah saya tidak punya rambut. Saya adalah diri saya sendiri meski tubuh saya tampak layu,” imbuhnya.

(ath/kna)

Merangkum Semua Peristiwa