Blitar (beritajatim.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar akan membangun Gedung Olahraga atau GOR Beladiri Mastrip di Kelurahan Bendo, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar. Untuk proyek ini, Pemkot Blitar menyiapkan anggaran sebesar Rp3,4 miliar untuk dua tahap
Pada tahap awal pembangunan, Pemkot Blitar mengucurkan dana sebesar R.900 juta. Dana tersebut akan digunakan untuk membangun pondasi, tiang penyangga, dan atap GOR Beladiri Mastrib.
“Memang pembangunannya dua tahap. Kalau tahap pertama pada 2024, tahap kedua nanti pada 2025. Saat ini sudah finishing tinggal pemasangan atap,” kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Blitar, M. Aminurcholis, Kamis (12/12/2024).
Rencananya pembangunan GOR Beladiri ini dilanjutkan pada 2025 mendatang. Pada tahap 2 tersebut, Pemkot Blitar bakal menggelontorkan dana sebesar Rp2,5 miliar.
Pembangunan GOR Beladiri ini dianggap penting oleh Pemkot Blitar. Pasalnya meski Pemkot Blitar memiliki GOR Soekarno-Hatta namun bangunan tersebut dianggap sudah terlalu sesak untuk berbagai event.
Sehingga Pemkot Blitar memutuskan untuk membangun satu GOR lagi yang dikhususkan untuk olahraga jenis beladiri seperti pencak silat, tinju hingga karate. Diharapkan dengan Pembangunan GOR itu para cabang olahraga tak lagi kesulitan menjalankan jadwal alias tak bentrok dengan cabor lain.
“Khusus beladiri memang,” jelasnya.
Dana sebesar Rp2,5 miliar untuk tahap dua nantinya bakal digunakan untuk pemenuhan fasilitas GOR Beladiri. Fasilitas yang ditambahkan tersebut adalah lantai, dinding, ruang ganti, toilet hingga tribun.
“Kalau tahap kedua akan difokuskan pada dinding, tribun, ruang ganti, toilet, dan fasilitas pendukung lain,” jelasnya lagi.
Selain digunakan untuk Latihan, nantinya GOR juga bisa digunakan lokasi sejumlah even. Bahkan, jika melihat fasilitas pendukung, even tak hanya lingkup regional saja melainkan juga nasional.
“Representatif. Jadi nantinya bisa dijadikan venue kelas nasional juga,” katanya.
Terkait pemberian nama GOR Mastrip, dipilih sebagai bentuk penghormatan kepada para pejuang Mastrip (Mahasiswa dan Pelajar Republik Indonesia) yang berjuang mempertahankan kemerdekaan di wilayah Blitar Raya. Bahkan, di Kota Blitar juga diabadikan nama jalan, yakni Jalan Mastrip. [owi/beq]
