Lamongan (beritajatim.com) – Direktur Jendral Tanaman Pangan Kementerian Republik Indonesia (Kementan RI), Yudi Sastro, mengaku optimistis bahwa dukungan Kabupaten Lamongan akan membantu merealisasikan target swasembada pangan 2025.
Menurut Yudi, optimisme itu didasari produksi padi Lamongan yang cukup tinggi, bahkan menjadi salah satu daerah penyangga ketahanan pangan nasional.
“Kita melakukan penambahan tanam sebesar 30 persen, tujuannya untuk mencapai target. Namun kita optimis surplus jika melihat potensi Jawa Timur dan terutama Lamongan,” kata Yudi, saat melaksanakan gerakan tanam percepatan luas tambah tanam (LTT) bersama Bupati serta Forkopimda Lamongan, di Desa Kebalanpelang, Kecamatan Babat, Rabu (8/1/2025).
Yudi juga meng mapresiasi atas capaian Kabupaten Lamongan pada Indeks Penanaman (IP), yakni 1,3 pada tahun 2023 dan 1,6 pada tahun 2024.
Sementara Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, menegaskan Pemerintah Kabupaten Lamongan siap berkontribusi dalam rangka mewujudkan swasembada pangan tahun 2025, seperti yang telah ditargetkan oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.
Menurut Bupati yang akrab disapa Pak Yes itu, sebagai lumbung pangan nasional Pemkab Lamongan telah melakukan ragam upaya untuk meningkatkan produktivitas padi. Di antaranya menyediakan bibit berkualitas, pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi, embung serta sumur untuk pertanian.
Selain itu juga melakukan optimalisasi potensi lahan sawah dan bukan sawah untuk ditanami padi, seperti wilayah rawa dan perhutanan sosial. Kemudian penyediaan pompa, pendampingan melalui sekolah lapang baik SL GAP, SL PHT dalam rangka agar budidaya padi bisa dikawal sampai panen dengan hasil yang baik.
“Pemkab Lamongan dan petani Lamongan siap serempak mensukseskan program swasembada pangan. Bahkan Pemkab Lamongan sudah mencanangkan penggunaan dana desa minimal 20 persen untuk pertanian, dan rencananya akan kami gunakan untuk pelaksanaan sekolah lapang. Tujuannya agar kemampuan petani lebih maksimal dalam mengelola dan mengatasi masalah pertanian,” tutur Pak Yes.
Selanjutnya orang nomor satu di Kota Soto mengatakan bahwa luas tanam Kabupaten Lamongan bulan Januari hingga hari ini mencapai 3.768 hektare. Sedangkan target pusat adalah 28.344 hektare.
“Target tanam tahun 2025 dari Kementerian pertanian Republik Indonesia sebesar 192.373 hektar, mulai Januari sampai Desember. Sedangkan, rata-rata realisasi sasaran tanam Kabupaten Lamongan 5 tahun terakhir adalah 154.8 15 hektare. Artinya ada kenaikan target sebesar 37.558 hektare,” katanya. (fak/ted)