Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Prabowo Subianto punya pesan khusus bagi para menterinya dalam rangka Natal dan Tahun Baru. Permintaannya adalah memastikan semua berjalan lancar dan nyaman untuk masyarakat.
“Jadi dalam kerangka libur Natal dan Tahun Baru Presiden memang menugaskan para menteri untuk memastikan semua berjalan dengan lancar nyaman bagi mereka yang bepergian begitu ya, terutama di libur natal dan tahun baru,” kata Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid ditemui di kantor Komdigi, Selasa (24/12/2024).
Khusus untuk kementeriannya, Meutya mengatakan ditugaskan memeriksa soal infrastruktur digital. Pihaknya akan memastikan komunikasi tidak terganggu dan bisa berjalan dengan baik.
Hari ini dia melakukan peninjauan pada Pusat Monitoring dan Telekomunikasi, Pos dan Penyiaran (PMT) di Kantor Komdigi. Ruangan yang berada di Komdigi itu memonitor layanan komunikasi.
Meutya mengatakan semua operator telah berkomitmen menaikkan kapasitas selama Nataru. Termasuk meminta para Dirjen memantau langsung memastikan layanan dan frekuensi terjaga dengan baik.
Jadi diharapkan tidak ada gangguan selama periode tersebut. Termasuk tidak ada interfensi selama Nataru.
Komdigi mencatat peningkatan kapasitas internet Telkom sekitar 56,7 Tbps. Sementara Telkomsel kapasitas gateway sebesar 15,73 dan kapasitas internetnya sebesar 13,4 terabyte per second.
Indosat Ooredoo Hutchison telah meningkatkan hingga 30%. XL menyiapkan peningkatan dua kali lipat lebih besar dan Smartfren sebanyak 1,1% .
“Meskipun demikian, jikalau ada gangguan maka Kemkomdigi juga membuka layanan aduan @pmt.komdigi Jadi silahkan itu akan jadi masukan kami untuk memberi warning kepada para operator untuk meningkatkan dan memperbaiki layanan mereka di beberapa titik,” ujarnya.
Selain itu peninjauan juga dilakukan di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta. Meutya bersama dengan jajarannya pemantauan spektrum frekuensi di tengah meningkatnya jumlah penerbangan periode Nataru.
“Di bandara juga kami akan memonitor frekuensi Karena penerbangan itu tentu komunikasinya memerlukan frekuensi khusus dan dengan kenaikan traffic penerbangan ini juga perlu kami pantau. Jadi selain komunikasi seluler khususnya juga dengan kelancaran frekuensi untuk penerbangan,” ungkapnya.
Salah satunya melihat mobil System Monitoring Spektrum Frekuensi. Mobil tersebut akan memonitor frekuensi di bandara.
Sejauh ini sudah 10 mobil yang ditempatkan di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya hingga Makassar. “Jadi mobil untuk memonitor terus frekuensi. Ini ada 10 saat ini kita taruh di 10 kota besar,” jelasnya.
(fab/fab)