Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Ovo-Grab Klaim Jumlah Transaksi Judi Online di Platform Turun

Ovo-Grab Klaim Jumlah Transaksi Judi Online di Platform Turun

Bisnis.com, JAKARTA – Dompet digital Ovo dan platform ride hailing Grab Indonesia mengeklaim jumlah transaksi judi online di platform mengalami penurunan cukup signifikan menjelang tutup tahun 2024. 

Diketahui, menurut data dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) pada Oktober 2024, jumlah transaksi judi online di Ovo mencapai 836.095 kali dengan total nilai mencapai Rp216 miliar. 

Ovo diduga menjadi dompet digital nomor dua yang paling sering digunakan untuk transaksi judi online di bawah DANA. 

Kemudian pada November 2024, Komdigi kembali merilis data mengenai dompet digital yang digunakan untuk judi online. Dalam laporan tersebut, diketahui sebanyak 21,26% dari total akun di Ovo disebut digunakan untuk transaksi judol. 

Sementara itu Dana menempati urutan pertama dengan 25,68%, Gopay sebesar 24,84%, dan LinkAja sebesar 21,47%. 

President Director Ovo Karaniya Dharmasaputra menjelaskan bahwa Ovo secara aktif melakukan berbagai langkah tegas sesuai arahan Menkomdigi Meutya Hafid.  

Karaniya menjelaskan bahwa pihaknya telah menjalankan monitoring ketat, identifikasi, serta pemblokiran terhadap transaksi dan akun yang terindikasi judi online.  

Ovo mengklaim sejak Januari hingga Desember 2024, nilai transaksi judi online yang berhasil Ovo deteksi dan blokir menurun signifikan. Sayangnya, Ovo tidak menyebutkan jumlah akun yang berhasil diblokir. 

Sebagai perbandingan, Dana menyampaikan dalam laporannya telah memblokir 30.000 akun yang terindikasi judi online, termasuk 500 akun mitra. 

“Langkah ini merupakan wujud nyata komitmen kami dalam mendukung arahan Menkomdigi untuk menciptakan ekosistem digital yang aman,” ucap Karaniya, dikutip Selasa (24/12/2024).

Ilustrasi logo OVOPerbesar

Sementara itu, Country Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi menegaskan bahwa Grab terus mendukung kebijakan pemerintah untuk menciptakan ruang digital yang sehat.  

“Kami percaya kolaborasi ini merupakan langkah penting dalam membangun kesadaran masyarakat dan memberantas aktivitas ilegal seperti judi online di platform digital,” jelas Neneng.  

Sebelumnya, Meutya Hafid meminta kepada PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) untuk lebih aktif dalam memerangi konten-konten judi online yang berkeliaran di TikTok dan Tokopedia. 

Meutya menegaskan pentingnya langkah konkret pemberantasan judi online di Indonesia untuk membasmi praktik ilegal tersebut.

Dalam pertemuan dengan CEO Gojek Tokopedia (GoTo Group), Patrick Walujo, di Kantor Kementerian Komdigi, Menkomdigi meminta komitmen penuh dari GoTo, selaku pihak yang mewakili TikTok dan Tokopedia, untuk berperan aktif melalui moderasi konten dan literasi digital dalam upaya memberantas judi online.  

Siasat Gopay

Sementara itu, Head of Corporate Communications GoTo Financial Audrey Petriny mengatakan GoPay berkomitmen penuh mendukung upaya pemerintah dalam memberantas aktivitas judi online. 

Saat ini GoPay memiliki program untuk mencegah dan memberantas aktivitas judi online yang dijalankan dengan operasional dan prosedur yang sangat ketat.

Pengguna transaksi dengan GopayPerbesar

“Kami melakukan pengecekan untuk mendeteksi penyalahgunaan akun sehubungan dengan aktivitas judi online, lalu menghentikan layanan GoPay terhadap akun yang terindikasi melakukan aktivitas judi online serta melakukan pelaporan kepada regulator,” kata Audrey kepada Bisnis. 

Sama seperti Ovo, Audrey juga tidak menyebutkan jumlah akun diblokir. 

Adapun Gopay, menurut laporan PPATK, menempati urutan kedua sebagai platform dompet digital yang kerap digunakan judi Online pada Oktober 2024.