Jakarta, CNN Indonesia —
Intelijen darkweb Darktracer mengungkap salah satu cara melacak peretas Bjorka, yakni menggunakan mata uang kripto Bitcoin.
“Ini adalah dompet cryptocurrency Bjorka. Ada transaksi di dompet bitcoin-nya. Ini bisa membantu melacaknya,” tulisnya di akun @darktracer_int, Senin (12/9).
Dalam cuitan tersebut, Darktracer juga mengunggah link yang merujuk ke transaksi Bjorka serta tangkapan layar jalur transaksinya.
[Gambas:Twitter]
Link tersebut memperlihatkan penjelasan mengenai dua transaksi yang diduga dilakukan Bjorka.
“Alamat ini telah bertransaksi 2 kali di blockchain Bitcoin. Ia telah menerima total 0,00263008 BTC ($58,52) dan telah mengirim total 0,00263008 BTC ($58,52). Nilai saat ini dari alamat ini adalah 0,000000000 BTC ($0,00),” tulis keterangan di situs tersebut.
Pada laman tersebut juga terdapat keterangan tanggal transaksi terakhir, yaitu pada Jumat (2/9). Transaksi tersebut menghabiskan fee 0.00018984 BTC atau sekitar US$4,22 (Rp62 ribu).
Meski demikian, Darktracer tidak menjelaskan dengan rinci bagaimana transaksi kripto tersebut dapat digunakan untuk melacak Bjorka yang saat ini sedang sangat populer di tanah air.
Menanggapi kicauan itu, Bjorka, sebelum akun Twitter-nya dihapus, sempat berkomentar, “Semoga sukses”. Usai akunnya di-suspend, komentar Bjorka pun hilang.
Bjorka sendiri menjadi sorotan sejak beberapa hari belakangan lewat aksi peretasan dan doxing yang dilakukannya.
Salah satu yang membuat namanya mendapat sorotan adalah bocornya 1,3 miliar data registrasi SIM Card pada Rabu (31/8).
Hacker yang mengaku berbasis di Warsawa, Polandia, itu kemudian melanjutkan aksinya dengan membocorkan data surat Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Tak puas dengan aksinya, Bjorka kemudian melakukan doxing pada sejumlah pejabat, mulai dari Menkominfo Johnny G. Plate, Dirjen Aptika Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan, Ketua DPR RI Puan Maharani.
Selain itu, Menteri BUMN Erick, pegiat media sosial Denny Siregar, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, hingga Mendagri Tito Karnavian.
(lom/arh)
[Gambas:Video CNN]