Mojokerto (beritajatim.com) – Sebanyak 3.220 lowongan kerja (loker) tersedia dalam job fair dan seminar tahun 2024 di SMKN 1 Sooko Kabupaten Mojokerto. Acara ini dibuka oleh Bupati Ikfina Fahmawati dalam menyambut Hari Jadi Kabupaten Mojokerto ke-731.
Pelaksanaan job fair yang diinisiasi oleh Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Mojokerto ini dengan menggandeng berbagai perusahaan yang ada di Kabupaten Mojokerto. Event tersebut juga dinilai dapat mendorong perusahaan untuk berkontribusi dalam mengurangi angka pengangguran di Bumi Majapahit.
Pasalnya, pelaksanaan job fair ini dibilang cukup efektif dalam mengurangi angka pengangguran terbuka di Bumi Majapahit. Hal tersebut dibuktikan melalui Badan Pusat Statistik (BPS), dimana angka pengangguran terbuka Kabupaten Mojokerto pada tahun 2021 yang mencapai 5,54 persen atau 33.033 jiwa mengalami penurunan menjadi 4,83 persen atau setara dengan 31.221 di tahun 2022.
Sedangkan pada tahun 2023 angka pengangguran terbuka di Bumi Majapahit juga mengalami penurunan sebesar 4,67 persen atau setara dengan 30.219 jiwa. Sehingga dengan dilaksanakannya job fair kali ini, diharapkan dapat menurunkan angka pengangguran sebesar 10 persen atau 3.000 orang terserap didunia kerja sesuai target di tahun 2024 ini.
Pada pelaksanaan job fair kali ini, terdapat 45 perusahaan yang tergabung dengan total lowongan kerja sebanyak 3.220 serta diikuti sedikitnya 6.939 peserta pencari kerja.
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mengungkapkan, salah satu indikator dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Bumi Majapahit yaitu dengan turunnya angka pengangguran terbuka atau banyaknya angkatan kerja yang mendapatkan pekerjaan. “Karena kesejahteraan masyarakat tergantung dari bagaimana angkatan ini mendapatkan pekerjaan dan mendapatkan penghasilan yang layak,” ujarnya.
Bupati perempuan pertama di Kabupaten Mojokerto ini mengimbau Disnaker agar segera melaksanakan program Tim Koordinasi Daerah Vokasi (TKDV) dan bekerjasama dengan berbagai pihak untuk memetakan dan menghubungkan para pencari kerja yang sesuai dengan lapangan kerja yang dibutuhkan. Dan para pencari kerja bisa menyiapkan dirinya.
“Keseriusan dan keaktifan dalam mencari informasi lapangan kerja juga harus ditanamkan kepada seluruh angkatan kerja, karena faktanya banyak sekali lapangan kerja yang formal maupun informal yang terbuka luas. Akan tetapi bagaimana mereka mengambil secara aktif lapangan pekerjaan itu oleh dirinya sendiri. Jadi lapangan kerja informal yang sesungguhnya ini potensinya sangat luar biasa,” ucapnya.
Bupati mencontohkan, ada berbagai pekerjaan informal yang sangat berpotensi untuk ditekuni oleh para pencari kerja, seperti maintenance utility alat-alat listrik perkantoran maupun rumah tangga. Selanjutnya, peluang kerja disektor pertanian dengan merubah pola kerja yang dapat disesuaikan dengan perkembangan teknologi saat ini.
“Dan saat ini kita juga membutuhkan pasar digital, khusus untuk para pedagang di Kabupaten Mojokerto. kemarin masih dilaporkan dari Disperindag agar pasar digital ini bisa ramai dan responnya cepat. Memiliki ketangguhan dan daya juang dalam bekerja menjadi tantangan tersendiri untuk para pekerja saat ini,” urainya.
Orang nomor satu di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto ini juga menjelaskan, karena persaingan dalam mencari juga melibatkan berbagai daerah di luar Kabupaten Mojokerto. Sehingga ia menilai, sangat diperlukan memupuk ketangguhan dan daya juang bekerja untuk seluruh angkatan kerja di Kabupaten Mojokerto agar tidak kalah bersaing dengan para pencari kerja dari luar daerah.
“Jadi ini tugas kita bagaimana kita bisa mencetak tenaga-tenaga kerja yang handal dan punya daya juang yang tangguh. Jadi ketangguhan ini memang penting, bagaimana kemudian bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja dan daya juangnya. Mudah-mudahan kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dan 3.220 lowongan ini bisa terisi sesuai yang diharapkan,” ujarnya.
Sementara itu, Plt Kepala Disnaker Kabupaten Mojokerto, Bambang Purwanto mengungkapkan, saat ini sektor industri menjadi pioner dalam penyerapan tenaga kerja di Bumi Majapahit. Hal tersebut didukung ketika tahun 2022 tercatat sedikitnya 174.991 orang atau 27,29 persen angkatan kerja yang bekerja disektor industri. Kabupaten Mojokerto juga menjadi pioner, karena UMK nya cukup tinggi di angka Rp4,6 juta.
“Sehingga ketika kami melaksanakan job fair ini banyak peserta-peserta yang ikut dari luar daerah. Job fair ini diharapkan dapat mempercepat bertemunya pencari kerja dengan pengguna tenaga kerja, untuk percepatan penempatan tenaga kerja serta menumbuhkan semangat berkompetisi secara sehat bagi pencari kerja, untuk mendapatkan pekerjaan tertentu sesuai keterampilannya,” pungkasnya. [tin/suf]