Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Peringatan HJL ke-455, Pemkab Lamongan Gelar Khotmil Quran Serentak

Peringatan HJL ke-455, Pemkab Lamongan Gelar Khotmil Quran Serentak

Lamongan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Lamongan menggelar kegiatan Khotmil Qur’an yang dipusatkan di Pendopo Lokatantra Kabupaten Lamongan, dalam rangka mengawali rangkaian Hari Jadi Lamongan (HJL) ke-455.

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengharapkan bahwa lantunan ayat-ayat suci Al-Quran yang dikumandangkan dalam kegiatan ini dapat membawa kebahagiaan maupun keberkahan dunia akhirat, khususnya bagi warga Lamongan.

Tak hanya itu, Bupati Yuhronur juga berharap, Khotmil Qur’an yang dilaksanakan bersama Huffazh Al-Qur’an wal Qira’at (HQQ) Kabupaten Lamongan ini mampu membawa keberkahan, keamanan ketertiban dan kebahagiaan.

“Sengaja kegiatan ini kita laksanakan di awal dan kemungkinan kita tutup dengan jamaah Al-Khidmah. Kami berharap, Kabupaten Lamongan disinari cahaya Al-Quran, sehingga masyarakatnya sejahtera, bahagia lahir batin, bahagia dunia akhirat,” harap Yuhronur, Kamis (9/5/2024).

“Mudah-mudahan acara ini penuh dengan keberkahan dan seluruh rangkaian kegiatan Hari Jadi Lamongan nantinya bisa berjalan aman, tertib dan membahagiakan,” tambahnya.

Kegiatan Khotmil Qur’an ini diikuti oleh jajaran pemerintah kecamatan dan OPD di seluruh wilayah kerja Kabupaten Lamongan. Tak cukup itu, kegiatan ini bahkan diikuti secara serentak oleh pengurus HQQ di tempat-tempat ibadah se-Lamongan.

Kegiatan Khotmil Qur’an yang dipusatkan di Pendopo Lokatantra Kabupaten Lamongan.

Sementara itu, Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya, Prof. Dr. KH. Muhammad Aziz yang bertindak sebagai penceramah dalam kegiatan Khotmil Quran ini mengungkapkan rasa senangnya lantaran dapat berkunjung ke Lamongan dan bertemu untuk mengharapkan keberkahan Al-Quran.

“Senang bisa berkumpul dengan orang-orang yang membaca Al-Quran. Al-Quran itu bukan bacaan biasa, Imam Al-Gozali mengatakan bahwa Al-Quran itu berasal dari alam malaikat, diturunkan dan dibungkus dengan huruf-huruf dunia, kenapa dibungkus dengan huruf dunia?,” kata Prof. Aziz.

“Jika tidak dibungkus dengan huruf dunia maka tidak ada manusia yang bisa menerima. Berbahagialah karena setiap kali Al-Quran dikhatamkan di Masjidil Haram dan Madinah ada doa yang selalu dilantunkan untuk menghapus dosa-dosa. Jadi saat khatam Al-Quran selalu minta kepada Allah untuk dihapus doda-dosanya,” pungkasnya. [riq/but]