Bisnis.com, JAKARTA – Huawei mengungkapkan akan tetap fokus memberikan layanan pelanggan kepada pelanggan di tengah merger antara PT XL Axiata Tbk. (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) dan PT Smart Tel.
Adapun, Huawei dan XL memiliki kerja sama sebagai penyedia layanan managed services jaringan yang terhitung sejak 2012 – 2024.
Kontrak tersebut menyebutkan bahwa Huawei akan menyediakan layanan pekerjaan dan pemeliharaan serta manajemen kinerja jaringan periode tersebut.
Penggabungan XL Axiata dan Smartfren menjadi perhatian karena tata kelola jaringan di XL Axiata, termasuk mengenai kerja sama dengan Huawei yang memang juga berakhir.
Director ICT Strategy & Business Huawei Indonesia Mohamad Rosidi mengatakan bahwa pihaknya terus memperkuat kolaborasi dengan pihak manapun di tengah fenomena merger, terutama dengan XL Axiata.
“Kalau dari sisi Huawei tentunya kita tetap perkuat kolaborasi yang tujuan utamanya untuk memberikan arah ke depan industri yang lebih baik, dengan apa yang kita punyai membuat industri yang lebih sehat,” kata Rosidi kepada Bisnis, Kamis (12/12/2024).
Rosidi menuturkan, selain membuka tangan untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak dan Huawei saat ini juga terus meningkatkan layanan kepada para pelanggannya.
“Kami terus meningkatkan kualitas dan apa yang menjadi tujuan kami yaitu membuat satisfied consumer (kostumer puas),” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, PT XL Axiata Tbk. (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) dan PT Smart Tel mengumumkan penggabungan usaha (merger) dengan nilai mencapai Rp104 triliun.
Penggabungan ini akan membentuk entitas telekomunikasi baru bernama PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (“XLSmart”).
Group Chief Executive Officer Axiata Group Vivek Sood mengatakan merger ini menggabungkan dua entitas yang akan saling melengkapi dalam melayani pangsa pasar telekomunikasi Indonesia.
XLSmart akan memiliki skala, kekuatan finansial, dan keahlian yang mampu mendorong investasi infrastruktur digital, memperluas jangkauan layanan, dan mendorong inovasi bagi pelanggan, sekaligus menciptakan pasar yang lebih sehat dan kompetitif.
“Merger ini merupakan langkah penting dalam membangun fondasi ekonomi digital yang tangguh. Merger ini akan memungkinkan kami untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur yang unik bagi Indonesia sebagai negara kepulauan,” kata Vivek dikutip Rabu (11/12/2024).