JAKARTA – Pemerintah terus mengintensifkan berbagai langkah strategis untuk menjaga laju pertumbuhan ekonomi nasional di tengah dinamika global.
Adapun upaya tersebut dilakukan melalui penguatan konsumsi dalam negeri, optimalisasi sektor pariwisata, serta pengembangan ekonomi digital.
Salah satu pendekatan yang kini didorong adalah pemanfaatan ruang publik secara lebih optimal, dengan menjadikan pusat perbelanjaan tidak hanya sebagai tempat transaksi ritel, tetapi juga sebagai pusat aktivitas ekonomi yang mendorong produktivitas, kreativitas, serta keterlibatan UMKM dan pelaku ekonomi digital.
Langkah ini diambil untuk memastikan roda perekonomian tetap bergerak menjelang akhir tahun, seiring meningkatnya mobilitas masyarakat selama libur Natal dan Tahun Baru.
Sebab itu, pemerintah mendorong sinergi antara kebijakan Work From Anywhere (WFA), termasuk Work From Mall (WFM), dengan berbagai program belanja nasional guna menciptakan momentum pergerakan ekonomi keluarga yang sejalan dengan masa libur sekolah.
“Kalau kita lihat, tadi seluruh penjualan di setiap toko ada diskonnya sampai dengan 50 persen, bahkan ada yang tambah 25 persen lagi, plus cashback lagi 10 persen,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto saat melakukan peninjauan terhadap kesiapan implementasi program Work From Mall untuk mendukung program BINA dan Indonesia Great Sale di Mal Pondok Indah Jakarta, dikutip Minggu, 28 Desember.
Menurutnya, hal inilah yang didorong agar konsumsi masyarakat meningkat dan pertumbuhan ekonomi terus terjaga, serta hampir seluruh mal ramai pengunjung, dan diharapkan program ini dapat berjalan lancar serta mendorong aktivitas ekonomi.
Program Belanja di Indonesia Saja merupakan inisiatif Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) yang dilaksanakan secara serentak di berbagai pusat perbelanjaan di seluruh Indonesia.
Program ini menargetkan nilai transaksi hingga Rp30 triliun sampai 4 Januari 2025, setelah sebelumnya didahului oleh sejumlah rangkaian program belanja nasional lainnya.
Secara total, Pemerintah menargetkan perputaran belanja masyarakat hingga akhir tahun dapat melampaui Rp110 triliun.
Selain mendorong konsumsi domestik, rangkaian program belanja nasional ini juga membuka peluang lebih luas bagi UMKM untuk terlibat dalam ekosistem ritel modern dan kehadiran UMKM di pusat perbelanjaan dinilai penting dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Dari sektor pariwisata, aktivitas wisata belanja turut diposisikan sebagai daya tarik bagi wisatawan mancanegara dan hal ini sejalan dengan capaian sektor pariwisata nasional yang mencatatkan pemulihan signifikan pascapandemi, dengan jumlah kunjungan wisatawan asing yang mencapai lebih dari 15 juta orang sepanjang tahun ini.
Di sisi lain, pemerintah juga terus memperkuat kerja sama perdagangan internasional guna memperluas akses pasar dan memperkokoh fondasi ekonomi nasional, serta sejumlah perjanjian dagang yang disepakati sepanjang tahun ini menjadi langkah penting dalam meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat global.
Melalui konsep Work From Mall, Airlangga menyampaikan Pemerintah mendorong pusat perbelanjaan untuk berfungsi sebagai ruang kerja alternatif yang mendukung perkembangan ekonomi digital dan gig economy.
Dia menambahkan, program ini akan diterapkan secara bertahap di sejumlah provinsi dengan dukungan pemerintah daerah dan perusahaan teknologi, memanfaatkan fasilitas yang telah tersedia seperti koneksi internet, pasokan listrik, serta layanan penunjang lainnya.
“Sekali lagi, mall bukan hanya tempat berbelanja, tetapi bisa dimanfaatkan juga untuk kegiatan ekonomi atau bekerja. Nah, kita sekarang sedang mendorong kegiatan ekonomi gig dan ini akan disiapkan anggarannya juga oleh Pemda DKI. Kita akan kerja di 15 provinsi dan akan didukung oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang IT. Sehingga kalau yang bergerak di gig ekonomi butuhnya charger laptop, wifi, dan kopi. Nah, itu semuanya ada di mal,” pungkas Menko Airlangga.
