WIFI Menang Regional I Frekuensi 1,4 GHz, Ini Kinerjanya

WIFI Menang Regional I Frekuensi 1,4 GHz, Ini Kinerjanya

Bisnis.com, JAKARTA— PT Solusi Sinergi Digital Tbk. atau Surge (WIFI) melalui entitas anaknya, PT Telemedia Komunikasi Pratama menenangkan lelang frekuensi 1,4 Ghz untuk layanan akses nirkabel pita lebar atau broadband wireless access (BWA) Tahun 2025 yang digelar Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). 

Perusahaan memenangkan lelang untuk regional I yang meliputi Pulau Jawa, Maluku, dan Papua. WIFI memenangkan lelang dengan penawaran tertinggi yakni Rp403,7 miliar. Mengalahkan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang sebesar Rp399 miliar, dan Eka Mas yang sebesar Rp331 miliar.

Adapun WIFI membukukan laba bersih sebesar Rp227,9 miliar hingga akhir Juni 2025. Berdasarkan laporan keuangannya, WIFI mencatatkan pendapatan sebesar Rp513,4 miliar hingga semester I/2025. 

Pendapatan ini naik 66,17% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp309 miliar. Pendapatan ini diperoleh dari iklan sebesar Rp232,8 miliar, bandwidth sebesar Rp241,2 miliar, pendapatan sewa core sebesar Rp31,4 miliar, colocation sebesar Rp1,15 miliar, dan manage telco service senilai Rp7,5 miliar. Kemudian beban pokok pendapatan WIFI turun 6,59% secara tahunan. 

Beban pokok pendapatan WIFI turun menjadi Rp121,1 miliar, dari sebelumnya sebesar Rp129,6 miliar.

Alhasil, laba bruto WIFI meningkat menjadi Rp392,3 miliar pada semester I/2025. Laba bruto ini naik 118,76% dari semester I/2024 yang sebesar Rp179,3 miliar. Raihan tersebut membuat laba bersih WIFI melesat hingga 153,62% menjadi Rp227,9 miliar, dari sebelumnya sebesar Rp89,8 miliar secara tahunan.

Adapun sampai akhir Juni 2025, WIFI mencetak total aset sebesar Rp5,25 triliun, meningkat dari akhir Desember 2024 yang sebesar Rp2,9 triliun. 

Total liabilitas WIFI juga naik menjadi Rp3,05 triliun di akhir semester I/2025, dari sebelumnya sebesar Rp1,93 triliun pada akhir 2024. Sementara itu, total ekuitas WIFI juga naik menjadi Rp2,19 triliun pada semester I/2025, dari sebelumnya sebesar Rp969,3 miliar pada akhir 2024.