Warga Desa Napis Terisolasi Bertahun-tahun, Pemkab Bojonegoro Janji Bangun Jalan Baru

Warga Desa Napis Terisolasi Bertahun-tahun, Pemkab Bojonegoro Janji Bangun Jalan Baru

Bojonegoro (beritajatim.com) – Sebuah video yang viral di media sosial menggambarkan perjuangan warga Desa Napis, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro, dalam mengevakuasi seorang ibu yang baru saja melahirkan. Tidak ada akses mobil menuju dusun tempat tinggalnya, membuat warga terpaksa menandu pasien menggunakan kursi panjang dan bambu sejauh enam kilometer melewati jalan rusak dan berlumpur.

Video itu diunggah oleh akun TikTok @kldd27 milik Adit, pemuda setempat yang juga menjadi bagian dari aksi gotong royong tersebut. Dalam keterangan yang dibagikannya, Adit menegaskan bahwa kejadian semacam ini bukanlah yang pertama.

“Sudah sering terjadi. Kalau hujan, jalan ini tidak bisa dilewati mobil, bahkan motor pun susah,” kata Adit, Senin (5/5/2025).

Adit juga menyebutkan bahwa kondisi akses jalan rusak membentang hingga 10 kilometer dengan 11 jembatan kayu dan dua sungai yang belum memiliki jembatan sama sekali. Kondisi ini berdampak langsung pada aktivitas warga, mulai dari pendidikan, kesehatan hingga ekonomi. “Kalau musim hujan, anak-anak susah ke sekolah, orang jualan pun sulit keluar. Jalan ini jadi seperti tembok penghalang hidup kami,” tegasnya.

Sementara Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Penataan Ruang Kabupaten Bojonegoro, Khusaifi Ivan Rahmanto, mengakui adanya keterisolasian warga Desa Napis. Ia menyatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Bojonegoro telah merancang pembangunan jalan baru yang akan menghubungkan Desa Napis dengan Desa Watujago di Kecamatan Margomulyo.

Jalur baru yang akan dibangun Pemkab Bojonegoro itu akan melewati Dusun Doplang, Dusun Windu, dan Dusun Kalidandang. “Pembangunan jalan ini akan sepanjang 17 kilometer dan meliputi sembilan titik jembatan,” ungkap Ivan.

Saat ini, lanjut Ivan, tahapan pembangunan masih dalam proses pengadaan tanah milik warga serta koordinasi dengan Perhutani, mengingat sebagian trase jalan akan melewati kawasan hutan. Ivan menjelaskan bahwa proses pengadaan lahan telah dimulai sejak 2024 dan akan dilanjutkan bertahap hingga 2026.

“Semoga semua proses bisa segera selesai dan pembangunan bisa dimulai, agar keterisolasian warga bisa segera teratasi,” harapnya.

Sebelumnya, Kepala Desa Napis, Mulyono, mengatakan pihak desa telah intens berkoordinasi dengan Pemkab Bojonegoro. Ia bahkan mengaku sudah bertemu langsung dengan Pj Sekda untuk membicarakan pembangunan tersebut.

“Sekarang prosesnya sudah masuk ke tahapan ganti untung, karena beberapa lahan milik warga harus dibebaskan,” kata Mulyono.

Bagi warga Napis, pembangunan jalan ini bukan sekadar proyek infrastruktur, tapi kunci keluar dari belenggu keterisolasian yang telah dirasakan selama puluhan tahun. “Kami tidak minta yang muluk-muluk, cukup jalan yang bisa dilewati ambulans atau anak-anak kami bisa sekolah dengan layak,” ungkap Adit.

Warga berharap, janji pembangunan ini tidak berhenti di atas kertas. Mereka ingin bukti nyata, agar tak ada lagi ibu melahirkan yang harus ditandu, atau anak-anak sekolah yang terjebak lumpur setiap hari. [lus/beq]