Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Wanita Ini Pakai Mainan Seks saat Jalani Tes MRI, Berakhir Mengenaskan

Wanita Ini Pakai Mainan Seks saat Jalani Tes MRI, Berakhir Mengenaskan

Jakarta

Seorang wanita berusia 22 tahun mengalami cedera parah saat menjalani pemeriksaan kesehatan dengan Magnetic Resonance Imaging (MRI). Ini disebabkan mainan seks atau sex toys yang ia gunakan di dalam anusnya.

Kasus ini viral setelah diunggah oleh pengguna X (sebelumnya Twitter), DreadPirateZero, pada Mei 2023. Unggahan tersebut menjelaskan bagaimana daya magnet yang kuat pada alat MRI berpengaruh pada mainan seks tersebut.

Pasien tersebut dilaporkan menggunakan mainan seks yang diklaim ‘100 persen silikon’ saat menjalani pemindaian. Namun, ternyata benda tersebut memiliki inti logam yang dapat bereaksi terhadap gaya magnetik ini.

Sejauh ini, belum ada rincian lebih jelas terkait kasus tersebut. Namun, berdasarkan laporan petugas kesehatan, pasien berteriak setelah menjalani MRI dan langsung dilarikan ke rumah sakit.

Petugas kesehatan yang tidak disebutkan namanya mengatakan pasien tidak memberitahu bahwa ada mainan seks di dalam tubuhnya sebelum pemindaian dimulai.

“Ia menjalani MRI, saat selesai dan teknisi menarik meja keluar, pasien mulai berteriak. Pasien mengatakan bahwa ia merasa mual, kesakitan, dan merasa seperti akan pingsan,” tutur petugas kesehatan, dikutip dari Daily Mail.

“Saat diperiksa oleh ahli radiologi sebelum MRI, pasien baik-baik saja. Setelah kejadian itu, pasien masih belum sadar dan kami terus mencoba dan menindaklanjuti untuk melihat keadaannya,” sambungnya.

Menurut hasil pemindaian, terlihat ada objek asing yang ternyata adalah mainan seks. Objek itu terseret dari rektum ke rongga dadanya, yang berpotensi merusak organ dan jaringan di sepanjang jalan.

Para ahli mengatakan bahwa seseorang dapat mengalami cedera serius akibat kejadian tersebut.

Profesor Adam Taylor, seorang ahli anatomi manusia di Universitas Lancaster, mengatakan mainan seks, yang memiliki magnet seperti seperti klip kertas atau jepit rambut, dapat dengan mudah mencapai kecepatan 60 km/jam jika berada dalam medan magnet.

“Kecepatan pergerakan bahan feromagnetik dalam medan MRI sebanding dengan massa objek dan seberapa jauh dari medan magnet itu,” jelas Prof Taylor.

“Karena ‘mainan’ ini sebagian besar terbuat dari silikon dengan inti logam, ada kemungkinan ia bergerak dengan kecepatan tetapi tidak mendekati kecepatan suara,” sambungnya.

Prof Taylor menegaskan jika kejadian itu benar-benar terjadi, dapat berdampak serius pada kesehatan.

“Objek internal yang memiliki interaksi feromagnetik dapat bergerak di dalam tubuh dan merusak pembuluh darah utama, saraf, atau organ yang menyebabkan cedera traumatis dan bahkan berpotensi kematian,” pungkasnya.

(sao/kna)