Wamen Harvick Hasnul Qolbi, Kader NU yang Pernah Mengurusi Perekonomian Warga Nahdliyin

19 September 2023, 20:48

TEMPO.CO, Jakarta  – Nama Wakil Menteri Pertanian atau Wamentan Harvick Hasnul Qolbi menjadi perbincangan setelah diisukan dicekik dan ditampar oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebelum sidang kabinet di Istana Negara Jakarta. Isu itu diembuskan oleh Direktur Seword Media Utama Alifurrahman Asyari dalam tayangan di kanal YouTube Seword TV. Meski dalam narasi yang ia bawakan selama hampir 12 menit itu Alifurrahman tak menyebut nama wakil menteri yang dicekik dan ditampar, namun isu berkembang liar bahwa pejabat yang dimaksud ialah Harvick. Prabowo serta Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad telah membantah pernyataan Alifurrahman. Prabowo Subianto bahkan mengaku belum pernah bertemu dengan Harvick.Sebelum dilantik sebagai Wamen Pertanian oleh Presiden Jokowi pada 23 Desember 2020 lalu, nama Harvick Hasnul Qolbi jarang terdengar di media massa kendati menjabat sebagai Bendahara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Sebelum memegang posisi bendahara organisasi kemasyarakatan Islam terbesar itu, Harvick mengurusi Lembaga Perekonomian NU (LPNU) yang bertugas mengurusi perekonomian warga Nahdliyin.Lahir di Jakarta pada 17 November 1974, ia menamatkan SMA Negeri 3 Teladan  Jakarta 1992. Harvick melanjutkan pendidikannya ke Universitas Persada Indonesia YAI dan lulus dengan gelar sarjana teknik industri.Pada 31 Oktober 2016, saat Ketua Umum PBNU dijabat KH Said Aqil Siroj, Harvick digeser posisinya dari LPNU ke wakil bendahara. Ketika itu terjadi reposisi kepengurusan PBNU di mana Nusron Wahid selaku salah seorang ketua mengundurkan diri. Posisi Nusron digantikan Umarsyah yang sebelumnya menjabat wakil bendahara.Iklan

Harvick memiliki kekayaan kekayaan senilai Rp 16.152.658.025 berdasarkan laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Komisi Pemberantasan Korupsi pada 31 Desember 2022. Pada 25 Agustus 2022 lalu melalui siaran persnya Harvick Hasnul Qolbi mengamati proses pengembangan varietas jeruk unggul yang dirancang khusus untuk memenuhi tuntutan pasar ekspor. Jeruk Indonesia, kata dia, mampu bersaing di panggung global berkat pemanfaatan teknologi modern dalam produksi.”Dengan upaya yang dilakukan oleh BSIP Jestro dalam pengembangan jeruk, kami bertekad untuk terus meningkatkan produksi jeruk di Indonesia, sambil memastikan kualitas ekspornya setara dengan produk dari negara-negara lain,” tutur Wamentan usai melaksanakan kunjungan inspeksi ke kebun jeruk yang dikelola oleh Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) di Kota Batu, Jawa Timur.Dalam penjelasannya, variasi jeruk unggul yang tengah ditingkatkan meliputi varietas siam pontianak dan varietas keprok Terigas. Kedua jenis jeruk ini terus diperbaiki sejalan dengan meningkatnya permintaan pasar. Wamentan berharap bahwa transformasi ini dapat mendorong Kota Batu untuk menjadi pusat unggulan dalam produksi bibit jeruk di Tanah Air.Pilihan Editor: Relawan Laporkan Akun Penyebar Kabar Hoax Prabowo Cekik Wamentan ke Bareskrim

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

,

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Transportasi