New York: Saham-saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street berakhir lebih tinggi pada perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu pagi WIB), menyusul data manufaktur yang lebih kuat dari perkiraan dan prospek ekonomi optimis yang dibagikan oleh Presiden Richmond Fed Tom Barkin.
Mengutip Xinhua, Sabtu, 4 Januari 2025, indeks Dow Jones Industrial Average naik 339,86 poin, atau 0,80 persen, menjadi 42.732,13. Indeks S&P 500 naik 73,92 poin, atau 1,26 persen, menjadi 5.942,47. Indeks Nasdaq Composite naik 340,88 poin, atau 1,77 persen, menjadi 19.621,68.
Semua sektor, dari 11 sektor utama S&P 500, berakhir di zona hijau, dengan sektor konsumen dan teknologi memimpin penguatan dengan kenaikan masing-masing sebesar 2,42 persen dan 1,62 persen. Sektor material mencatat pertumbuhan terlemah, naik sebesar 0,03 persen.
Institute for Supply Management (ISM) mengatakan indeks manajer pembelian (PMI) manufakturnya meningkat menjadi 49,3 pada Desember 2024, angka tertinggi sejak Maret, naik dari 48,4 pada November, dengan produksi yang meningkat dan pesanan baru meningkat lebih lanjut.
Saham teknologi mempelopori pemulihan pasar pada perdagangan Jumat, dengan Tesla melonjak 8,22 persen menyusul berita bahwa penjualannya di Tiongkok mencapai rekor tertinggi pada 2024. Laporan positif tersebut membantu membalikkan penurunan enam persen pada perdagangan Kamis, yang dipicu oleh penurunan tahunan pertama Tesla dalam penjualan global.
Nvidia juga memberikan kontribusi signifikan terhadap reli sektor teknologi, naik lebih dari empat persen setelah kinerja yang kuat pada hari sebelumnya. Raksasa semikonduktor ini terus diuntungkan oleh antusiasme investor terhadap kecerdasan buatan dan teknologi komputasi canggih.
Imbal hasil obligasi AS-30 tahun naik 1,8 bps
Sementara itu, saham US Steel turun 6,53 persen pada perdagangan Jumat setelah Presiden Joe Biden memblokir usulan akuisisi senilai USD14,9 miliar oleh Nippon Steel Jepang.
Di pasar obligasi, imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 30 tahun naik 1,8 basis poin (bps) menjadi 4,815 persen, menandai level tertingginya sejak April 2023.
Ini adalah kenaikan harian ketiga berturut-turut untuk imbal hasil obligasi bertenor 30 tahun dan kenaikan minggu keempat berturut-turut, yang mencerminkan penyesuaian berkelanjutan terhadap indikator ekonomi yang kuat.
Meskipun terdapat beberapa ketidakpastian, pasar terus mencerna data ekonomi utama sambil mempersiapkan musim pendapatan perusahaan yang akan datang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(HUS)