Wali Kota Mojokerto Sambut Bhante Luong Po dari Thailand, Pererat Diplomasi Budaya Lewat Wayang

Wali Kota Mojokerto Sambut Bhante Luong Po dari Thailand, Pererat Diplomasi Budaya Lewat Wayang

Mojokerto (beritajatim.com) – Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari menyambut hangat kunjungan Bhante Luong Po dari Museum Nang Yai Wat Khanon, Thailand, di Museum Gubug Wayang, Kota Mojokerto. Kunjungan ini menjadi momentum penting dalam mempererat hubungan budaya antara Indonesia dan Thailand, khususnya melalui seni tradisional wayang.

“Selamat datang di Mojokerto, pusat Kerajaan Majapahit pada abad ke-13 hingga ke-16,” ujar Wali Kota yang akrab disapa Ning Ita itu, membuka pertemuan dengan penuh keramahan, Jumat (13/6/2025).

Dalam pertemuan singkat namun penuh makna tersebut, Ning Ita memaparkan sejarah strategis Kota Mojokerto sebagai pusat perdagangan penting pada masa Majapahit. Ia menyoroti peran Pelabuhan Canggu dan Sungai Brantas yang kala itu menjadi jalur utama perdagangan dan transportasi, menghubungkan pedalaman Pulau Jawa dengan dunia luar.

Tak hanya membahas sejarah, orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto ini juga berharap kerja sama budaya antara Mojokerto dan Thailand dapat terus berlanjut. “Saya berharap tahun depan Bhante bisa datang lagi ke Kota Mojokerto, untuk menikmati lebih banyak wisata sejarah dan budaya yang kami miliki,” tuturnya.

Melalui penerjemah, Bhante Luong Po yang merupakan Kepala Wat Khanon sekaligus Ketua Pusat Budaya Wayang Kulit Besar Thailand menyampaikan rasa terima kasih dan kekagumannya atas upaya pelestarian budaya di Mojokerto. Ia mengaku terkesan dengan semangat masyarakat dalam menjaga tradisi di tengah kemajuan kota. “Kami sangat senang. Jika ada kesempatan, kami ingin bekerja sama lebih lanjut,” ujarnya.

Pertemuan ini menjadi langkah kecil namun signifikan dalam diplomasi budaya, memperkuat hubungan antarnegara sekaligus menegaskan bahwa seni tradisional seperti wayang adalah bahasa universal yang mampu menyatukan berbagai perbedaan. [tin/kun]