Surabaya (beritajatim.com) – Jagat media sosial dihebohkan dengan kasus pencabulan non fisik atau perekaman perempuan di toilet yang diduga dilakukan oleh alumni PTN terkemuka di Surabaya. Aksi terduga pelaku berinisial JN itu diposting oleh akun media sosial X @aarummanis.
Dari postingan yang diunggah oleh akun X @aarummanis, terduga pelaku JN memiliki modus memasuki toilet cewek, merekam korbannya dan rekaman korban dijual secara online dengan harga antara 100 ribu – 700 ribu. Ia disebut sudah beraksi sejak 2023 dan kasus terbaru terjadi pada 30 Januari 2025 kemarin. Terduga pelaku juga disebut tidak beraksi sendirian dan memiliki komplotan. Sampai saat ini, JN disebut masih bebas. “Pelaku diduga memiliki sindikasi yang merekam dan menjual rekaman perempuan di toilet,” tulis akun @aaarummanis.
Selain mengunggah informasi kejahatan yang diduga dilakukan JN, akun X @aarummanis juga menyertakan video rekaman CCTV ketika JN beraksi. Lalu, juga video ketika JN diamankan petugas keamanan dari satpam Transicon Mall karena ketahuan mengintip pada 30 Januari 2025 lalu. Sejumlah netizen pun membongkar perlakuan JN. Bahkan, ada yang menyebut JN sudah melakukan aksinya sejak SMA.
Dikonfirmasi terkait kebenaran postingan yang viral itu, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Aris Purwanto mengatakan pihaknya belum menerima laporan terkait kasus pengintipan di Trans Icon Mall. Sehingga dengan informasi yang beredar di media sosial, pihaknya akan melakukan penelusuran lebih lanjut. “Kalau itu (pengintipan di Trans Icon Mall) kami belum terima laporan. Nanti kami telusuri lagi ya,” kata Aris saat dikonfirmasi.
Sementara itu, kepala prodi Ilmu Sejarah, FIB Unair, Prof. Sarkawi B. Husain membenarkan, terduga pelaku perekam dan menjualnya itu adalah alumni kampus tersebut. “Iya (sudah menerima informasi terkait kasus alumni). Pagi sudah dirapatkan di fakultas,” kata Kepala prodi Ilmu Sejarah, FIB Unair, Prof. Sarkawi B. Husain.
Sarkawi menyebut, tindakan yang dilakukan oleh JN tersebut tidak berhubungan dengan institusinya. Nantinya, hal itu akan dijelaskan lebih lanjut dalam keterangan resminya. “Fakultas akan mengeluarkan press release berkaitan dengan hal tersebut. Yang pasti, apa yang dilakukan tidak ada hubungan dengan institusi, mengingat yang bersangkutan sudah lulus alias alumni,” ujarnya. (ang/kun)
