Viral di X Prabowo Ingin Tambah 300 Fakultas Kedokteran, Ternyata Setahun Ada 14.000 Lulusan

5 February 2024, 21:10

TEMPO.CO, Jakarta – Pernyataan calon presiden atau capres nomor urut dua Prabowo Subianto di media sosial X soal penambahan 300 fakultas kedokteran di Indonesia untuk mengatasi kekurangan dokter menjadi viral. Cuitan soal 300 fakultas kedokteran ini direspons lebih dari 21,4 ribu tweet, menuai banyak komentar mulai dari pro hingga kontra.Salah satu cuitan yang populer soal 300 fakultas kedokteran disampaikan oleh akun X @helmihelmi. Ia menuliskan bahwa “300 FK baru tapi lulusannya jadi influencer semua,” tweet ini disukai lebih dari 14 ribu dan menuai 288 komentar, hingga diposting oleh empat ribu lebih pengguna lainnya.Selain itu, komentar lain juga disampaikan oleh akun X @MNabilRama, ia menuliskan soal “instead of ‘nambah 300 FK’ mending fokus naikin kualitas FK yang sudah berdiri, banyak FK yang asal berdiri jadinya kerasa banget ketimpangan kualitas FK yang akreditasinya A/unggul”.Tempo mengonfirmasi kepada Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Ari Fahrial Syam, soal penambahan 300 fakultas kedokteran ini, apakah memang betul di Indonesia sekarang ini dibutuhkan langkah untuk menambah fakultas kedokteran, sebagai solusi kekurangan dokter.”Sebenarnya saat ini produksi fakultas kedokteran itu setahunnya kira-kira 13 ribu sampai 14 ribu (lulusan), jadi itu sudah besar sebenarnya,” ucap Ari saat dihubungi, Senin 5 Februari 2024.Kendati demikian, rasio jumlah dokter dan penduduk di Indonesia disebut Ari memang saat ini kondisinya relatif kekurangan. Namun masalah utamanya bukan terletak di jumlah dokter yang kurang itu, tapi pada jalur distribusinya. “Problem utamanya adalah distribusi, ini yang mesti kita ketahui. Di satu sisi jumlah dokter di wilayah itu kurang dan di wilayah lain berlebih, gitu lo,” kata Ari.Iklan

Ari meminta usulan penambahan fakultas kedokteran di Indonesia dipikirkan dengan maksimal dan matang. Menurut dia, percuma banyak dibuka fakultas kedokteran bila sumber daya manusianya sendiri yang tidak ditingkatkan kualitasnya.Terlebih dengan memasang target hingga 300 fakultas kedokteran, disebut Ari bakal berpotensi untuk mempermudah sebuah perguruan tinggi untuk membuka fakultas kedokteran. Kondisi tersebut nantinya bakal berimbas pada tidak berkualitasnya lulusan di kampus tersebut.”Jangan sampai mempermudah pendirian fakultas kedokteran dengan tujuan menghasilkan dokter yang banyak, tanpa memperhatikan bagaimana dokter itu diluluskan secara berkualitas,” ujar Ari.Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Partai

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi