Jakarta –
Viral bocah masih sekolah dasar terperosok saat membawa motor bebek, satu dari tiga bocah itu badannya sampai nyangkut di pohon.
Diberitakan detikJateng, video berdurasi 38 detik tersebar di sejumlah media sosial. Salah satunya akun instagram @patihits yang diunggah 16 jam yang lalu.
Diduga ketiga bocah ini mengendarai motor berbonceng tiga. Mereka diduga mengendarai motor kebut-kebutan hingga mengalami kecelakaan.
Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan membenarkan adanya kejadian kecelakaan yang melibatkan anak-anak SD di wilayah Kecamatan Mayong, Jepara pada Sabtu (30/11/2024) kemarin pukul 11.30 WIB. Identitas tiga pengendara MSZ (11), MAS (10), dan MAZ (10) warga Kalinyamatan. Mereka masih duduk di Sekolah Dasar.
“Korban MSZ mengalami luka di kepala, wajah memar. Korban dirawat di RSUD RA Kartini Jepara,” jelas Wahyu dimintai konfirmasi detikJateng, Minggu (1/12/2024).
“Korban luka saat ini dirawat di RSUD Kartini,” dia melanjutkan.
Wahyu menjelaskan kejadian bermula saat mereka berbonceng tiga mengendarai sepeda motor dari Desa Tigajuru menuju Kuanyar atau dari arah timur ke barat dengan kecepatan tinggi. Sesampai di lokasi, pengendara MSZ hilang kendali.
“Kemudian mereka oleng sehingga menabrak pohon dan terjadilah kecelakaan tunggal tersebut,” jelasnya.
Apapun alasannya, bocah dilarang menggunakan sepeda motor. Alih-alih untuk menyenangkan buah hati, orang tua justru menjerumuskan bocah dalam jurang bahaya.
“Secara fisik belum memenuhi syarat. Pun kalau sudah memenuhi syarat fisik, dia belum stabil emosi dan mentalnya. Lemah dalam mengambil keputusan yang benar. Belum terlatih dalam bersikap di kondisi-kondisi darurat,” beber praktisi keselamatan berkendara sekaligus Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, kepada detikOto, belum lama ini.
Sony pernah menjelaskan usia ideal untuk berkendara adalah 17 tahun. Pun untuk belajar berkendara, usia minimalnya 17 tahun.
Bila ada anak di bawah umur nekat mengendarai kendaraan maka risiko kecelakaan mengintai. Di sisi lain, orang tua memiliki peran penting agar tidak membiarkan anak di bawah umur berkendara sebelum waktunya.
“Kewaspadaan dalam mengemudikan motor pada kondisi lalu lintas yang mobile belum ada di pikiran anak-anak, sehingga risiko bahaya terabaikan oleh lebih tingginya faktor ego dan emosi,” kata Sony.
(riar/lua)