Blitar (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar akhirnya merespons keluhan viral terkait kondisi infrastruktur jalan yang rusak parah di wilayah Ngeni, Kecamatan Wonotirto.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Blitar memastikan ruas jalan yang dikeluhkan tersebut akan mendapatkan penanganan permanen menggunakan konstruksi beton (rigid pavement), namun realisasinya baru dijadwalkan pada tahun anggaran 2026 mendatang.
Kepastian ini disampaikan sebagai jawaban atas video viral seorang sopir ambulans yang mengeluhkan sulitnya mengevakuasi pasien kritis akibat medan jalan yang hancur. Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Blitar, Hamdan Zulkifli Kurniawan,menjelaskan bahwa perbaikan tidak bisa dilakukan secara instan atau di tahun berjalan ini karena spesifikasi teknis yang dibutuhkan adalah betonisasi, bukan sekadar tambal sulam aspal.
“Perbaikan jalan ini direncanakan dilakukan tahun 2026 mendatang menggunakan konstruksi beton. Kami sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 2 miliar untuk tahap tersebut,” ujar Hamdan, Rabu (19/11/2025).
Hamdan membeberkan alasan mengapa perbaikan jalan di Ngeni terkesan lambat dan harus dilakukan secara bertahap. Kontur tanah dan beban jalan di wilayah tersebut mengharuskan penggunaan konstruksi beton agar awet, yang konsekuensinya membutuhkan biaya sangat tinggi.
Berdasarkan hitungan teknis Dinas PUPR, total anggaran yang dibutuhkan untuk membeton keseluruhan ruas jalan yang rusak di Ngeni mencapai Rp 17 miliar. Dengan keterbatasan APBD, pemerintah daerah terpaksa menggunakan strategi pengerjaan bertahap (multi-years).
“Di ruas jalan ini setiap tahun sebenarnya ada pekerjaan beton menyambung yang dilakukan secara bertahap. Kami menyesuaikan ketersediaan anggaran daerah. Karena kebutuhan totalnya Rp 17 miliar, sementara alokasi bertahap sekitar Rp 2 miliar, maka pengerjaannya harus dicicil,” jelasnya.
Sebelumnya, jagat maya di Blitar dihebohkan oleh video keluhan seorang sopir ambulans yang merasa putus asa saat melintasi jalur Ngeni. Dalam video tersebut, sang sopir menumpahkan kekecewaannya karena kondisi jalan yang rusak parah menghambat kecepatan ambulans, yang berpotensi fatal bagi nyawa pasien yang sedang dibawa.
Meskipun perbaikan total baru akan terealisasi pada 2026, Pemkab Blitar berharap masyarakat dapat memahami kendala teknis dan anggaran yang dihadapi. Langkah betonisasi dipilih sebagai solusi jangka panjang agar “drama” jalan rusak di Ngeni tidak terus berulang setiap musim hujan tiba. (owi/ted)
