Jakarta –
Merek motor asal Austria, KTM, sedang mengalami krisis keuangan. Beban utang sebesar 2,9 miliar euro (Rp 48 triliun) kini tak hanya mengancam bisnis sepeda motor KTM, tapi juga mulai merembet ke partisipasi mereka di balap MotoGP. Kabar terbaru mengatakan, KTM menghentikan sementara pengembangan motor MotoGP mereka.
Seperti dikutip laman Motorsport, para petinggi KTM di MotoGP telah memutuskan buat menghentikan sementara pengembangan motor KTM RC16 di tengah krisis keuangan besar yang dihadapi. Keputusan ini diharapkan bisa sedikit mengurangi beban keuangan KTM, karena sebagaimana diketahui, MotoGP adalah proyek yang sangat mahal.
Infonya, penghentian pengembangan motor MotoGP KTM RC16 2025 dihentikan selama musim dingin (Desember 2024-Februari 2025) hingga tes pramusim nanti yang akan berlangsung pada awal Februari 2025 di Sepang, Malaysia.
Selama uji coba pascamusim awal bulan ini di Barcelona, Spanyol, komponen baru pada motor RC16 terbatas pada fairing baru dan beberapa windscreen baru. Bahkan, Dani Pedrosa dan Pol Espargaro tidak ambil bagian dalam pengujian hari itu. Sejauh ini KTM telah memberikan pernyataan bahwa mereka tetap akan berpartisipasi di MotoGP 2025, mereka pun sudah menyiapkan motornya.
“Untungnya, motor untuk (MotoGP) musim depan sudah siap dan menunggu di paddock. Awal musim 2025 segera dilaksanakan. Itu sangat membantu kami dalam situasi saat ini,” kata Motorsport Director KTM Pit Beirer.
Diberitakan sebelumnya, KTM mengalami krisis keuangan karena mengalami kelebihan produksi dan penurunan penjualan yang signifikan. Selain itu, KTM juga gagal dalam proyek sepeda motor listriknya.
Berbagai cara pun dilakukan buat mengatasi krisis itu. Selain pembekuan pengembangan motor MotoGP, KTM diharapkan akan menyajikan rencana strategis dalam beberapa hari mendatang yang bertujuan untuk mengevaluasi divisi olahraga.
Bagaimanapun, partisipasi KTM di olahraga otomotif tetap dipandang sebagai hal penting. Jika KTM meninggalkan dunia balap, maka itu bisa menjadi pukulan besar terhadap citra perusahaan, dan kemungkinan besar akan berdampak terhadap merosotnya penjualan.
(lua/dry)