Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Usai Tragedi Tabrak Polisi dan Wartawan, Pengusaha RHU dikumpulkan

Usai Tragedi Tabrak Polisi dan Wartawan, Pengusaha RHU dikumpulkan

Surabaya (beritajatim.com) – Usai tragedi pengendara mabuk yang menabrak polisi dan wartawan, pengusaha Rekreasi Hiburan Umum (RHU) di Surabaya dikumpulkan oleh Satlantas Polrestabes Surabaya, Kamis (14/09/2023).

Wakasat Lantas Polrestabes Surabaya, AKP Aristianto Budi Sutrisno mengatakan setidaknya berdasarkan catatan kepolisian dari periode Januari-September 2023 ada 30 kejadian kecelakaan yang melibatkan pengemudi mabuk. Dengan acara sosialisasi dengan para pengusaha Rekreasi Hiburan Malam (RHU) ini, pihaknya mengharapkan agar para pengusaha lebih peduli dengan tamunya.

“Atau kita diskusikan caranya disini. Agar pengendara yang mabuk ini tidak mengendarai kendaraannya di Jalanan Surabaya yang akhirnya berpotensi terlibat kecelakaan,” ujar Aristianto, Jumat (15/09/2023).

Baca Juga: Ditembak lalu Dipukul Palu, Wartawan di Jombang Meninggal

Aristianto menjelaskan bahwa sosialisasi yang digelar bersama 30 pengusaha RHU yang tergabung dalam Gaperhu (Gabungan Pengusaha Rekreasi Hiburan Umum) ini nantinya diharapkan bisa memiliki solusi untuk sama-sama menjaga kondusifitas jalanan Surabaya. Ia mengaku telah menemui pihak aplikator ojek online untuk mendirikan check poin di sekitar RHU di Surabaya. Agar pengendara yang mabuk bisa pulang dengan aman.

“Yang punya Vale bisa dimanfaatkan dengan baik. Namun kalau ada kerjasama dengan pihak ketiga kami siap mewadahi. Demi keamanan masyarakat Surabaya,” imbuhnya.

Senada dengan Aristianto, Koordinator Gaperhu, Edo Loekito mengaku siap mendukung program pemerintah khususnya Satlantas Polrestabes Surabaya agar kedepannya dapat meminimalisir kecelakaan yang disebabkan oleh pengendara mabuk.

“Dari 30 tempat, hanya 6 yang tidak punya vale. Jadi memang perlu adanya evaluasi seperti ini dalam bentuk komunikasi. Kami menyambut baik,” kata Edo.

Edo menegaskan kalau memang nantinya polisi mewajibkan pengusaha tidak memperbolehkan tamunya pulang dalam kondisi mabuk dan berkendara sendiri, maka pihaknya akan memaksimalkan karyawan yang bekerja di vale. Baginya, apa yang diminta oleh pihak kepolisian bukanlah hal yang susah. Karena selama ini sedikit banyak sudah dilakukan oleh pihak RHU yang beroperasi di Surabaya.

Baca Juga: Terduga Pembunuh Wartawan di Jombang Tertangkap, Ini Sosoknya

“Industri ini kan lebih ke pelayanan. Ketika customer sudah datang kita pengelola Selalu memberikan yang terbaik. Termasuk memastikan konsumen sampai rumah. Hal seperti ini Sudah dilakukan bertahun-tahun lalu. Apa yang disampaikan polisi sangat rasional kok,” tuturnya.

Sementara itu, salah satu perwakilan RHU, Dwi Heri Mustika mengusulkan agar pada pertemuan mendatang sudah dibahas bentuk kerjasama antara pengusaha RHU, Polisi, dan Aplikator ojek online untuk mendirikan check point seperti di stasiun dan bandara. Ia merasa perlu mendirikan checkpoint ojek online di seluruh RHU jika ingin hasil yang maksimal.

“Baik tempat yang sudah punya vale atau belum saya rasa kita memang harus memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. Dan cara mendirikan Check Point itu tidak membebani pengusaha juga,” tutupnya. (ang/ian)