Usai Jambret, Jalan Arjuno Jadi Lokasi Pengeroyokan Gangster

Usai Jambret, Jalan Arjuno Jadi Lokasi Pengeroyokan Gangster

Surabaya (beritajatim.com) – Usai kasus jambret, Jalan Arjuno Kota Surabaya kembali jadi lokasi tindak kriminal. Kali ini. terjadi pengeroyokan oleh gangster di jalan tersebut.

Tindak kriminal itu terjadi pada Sabtu (25/5/2024), 2 hari setelah kasus jambret yang dialami mahasiswi UINSA Surabaya. Dalam peristiwa itu, dua remaja asal Bubutan berinisial GL (14) dan PC (21) jadi korban pengeroyokan oleh gangster hingga luka memar dan sobek terbuka pada beberapa bagian tubuh.

Riska (28), tante dari GL mengatakan, saat itu keponakannya dan PC yang masih tetangga rumah hendak membeli makan di Jalan Arjuno. Di tengah perjalanan, kedua korban menyadari terdapat rombongan konvoi kendaraan bermotor gangster melintasi jalan yang sama.

Posisinya, rombongan konvoi berada di belakang kendaraan PC dan GL sehingga kedua warga Bubutan itu merasa dibuntuti. Mereka berdua yang ketakutan lantas memilih untuk berkendara sambil menepi, bermaksud agar tidak menghalangi laju konvoi bermotor tersebut.

“Mereka baru saja mereparasikan motor ke bengkel. Karena salah satu kabel instalasi kelistrikan motor korslet. Perkiraan kejadian sekitar pukul 00.30 WIB,” kata Riska, Senin (27/5/2024).

Maksud baik kedua korban untuk menepi malah disambut pukulan ke kepala GL. Menurut Riska, keponakannya dipukul menggunakan benda tumpul seperti tongkat.

GL yang dipukul lantas teriak kesakitan. PC yang mengetahui pemukulan itu langsung menggeber sepeda motornya kabur karena takut dibegal. Apalagi, dua hari sebelumnya terjadi aksi Jambret di lokasi yang sama.

“Dua korban tetap dikejar sampai dipepet sekitar 15 sepeda motor. Keponakan saya dan temannya terus jatuh dan dipukuli,” imbuh Riska.

Setelah terjatuh, GL langsung lari untuk menyelamatkan diri. Sementara PC tidak dapat lari karena sudah dikepung. PC pun menjadi samsak hidup dipukuli kelompok gangster itu.

Pengeroyokan berhenti setelah PC terluka parah. Dari kepala, tangan, dan kaku bercucuran darah karena luka terbuka. Kelompok gangster itupun kabur meninggalkan PC.

GL yang sudah lari mencari bantuan lantas kembali ke lokasi dan melihat PC berlumuran darah. Dari penuturan Riska, tidak ada barang dari dua korban yang diambil oleh gerombolan itu.

Kedua korban dibantu warga sekitar lantas menuju apotik di Jalan Arjuno untuk membeli obat dan mengobati luka-lukanya. Sambil mengobati luka, kedua korban menghubungi sanak saudara yang berada di Bubutan.

“Waktu keponakan saya diobatin di apotik itu, gerombolan pemotor itu balik lagi. Mereka meledek dua korban,” tutur Riska.

Akibat aksi pengeroyokan tersebut, berdasarkan hasil pemeriksaan medis. Korban GL mengalami, luka sobek pada punggung bagian kanan bawah, lalu memar pada punggung dan lutut. Sedang Korban PC mengalami luka sobek di bagian kening, mata, hidung, bibir, tangan kanan kiri, dan betis kanan kiri.

“GL setelah dipukul besi dan jatuh terpereset dari motor, GL bisa sempat berdiri kabur. Tapi versi PC cerita ke saya, kelompoknya membawa sajam tapi dia tidak tau benda apa itu karena dia melindungi wajahnya dengan tangan,” pungkasnya.

Sementara itu, Kapolsek Sawahan Polrestabes Surabaya Kompol Domingos De F Ximenes mengatakan, pihaknya telah menerima adanya laporan kasus pengeroyokan tersebut. Saat ini anggotanya sedang bekerja keras untuk mengungkap dan menangkap gangster yang melakukan aksi pengeroyokan di Jalan Arjuno itu.

“Masih dalam proses penyelidikan. Kami memeriksa saksi-saksi,” ujarnya. [ang/beq]