Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Urutan Ular Paling Berbahaya di Dunia, dari yang Tergalak hingga Beracun

Urutan Ular Paling Berbahaya di Dunia, dari yang Tergalak hingga Beracun

Jakarta

Ular merupakan salah satu hewan yang gigitannya bisa membunuh manusia, karena beberapanya berbisa racun. Tapi, bukan berarti semua ular mematikan dan berbahaya.

Dilansir situs Discoverwildlife, dari sekitar 3.900 spesies, ada 725 yang berbisa. Dari kelompok berbisa tersebut, hanya 250 yang mampu membunuh manusia dengan 1 gigitannya.

Ular Paling Mematikan di Dunia

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, setiap tahunnya tercatat ular berbisa bisa menggigit sekitar 5,4 juta orang. Jumlah tersebut mengakibatkan antara 81.000 – 138.000 kasus kematian.

Bisa ular diproduksi di kelenjar ludah yang dimodifikasi, disuntikkan ke mangsanya menggunakan taring. Saat membahas ular berbisa, “mematikan” bisa berarti satu dari dua hal.

Bisa berarti ular yang membunuh paling banyak orang, atau bisa juga ular yang paling berbisa (ular yang paling mungkin membunuh kalau menggigit).

Berikut merupakan daftar ular paling berbisa dan mematikan di dunia:

1. Ular Berbisa Sisik Gergaji (Echis carinatus)

Mengutip situs Discoverwildlife, diketahui bahwa ular paling berbahaya di dunia adalah ular berbisa sisik gergaji. Karena ular ini dianggap membunuh paling banyak orang setiap tahunnya sehingga menjadikannya ular paling mematikan di dunia.

Spesies satu ini ditemukan di Timur Tengah dan Asia Tengah, dan sifatnya sangat agresif. Keberadaannya juga kerap muncul di daerah berpenduduk padat.

Hal inilah yang menentukan tingkat mematikannya. Di India saja, ular ini tercatat menyebabkan sekitar 5.000 kematian manusia per tahun.

2. Ular Taipan Pedalaman (Oxyuranus microlepidotus)

Dari segi racun paling mematikan, ular taipan pedalaman merupakan ular yang paling beracun di dunia dari semua jenis ular.

Diperkirakan per gigitan ular ini sudah cukup untuk membunuh sedikitnya 100 manusia dewasa. Tapi, kalau dibandingkan dengan ular berbisa bersisik gergaji, ular ini tidak membunuh banyak orang.

Alasanya, karena ia jarang bersentuhan dengan manusia karena tinggalnya banyak waktunya di bawah tanah.

Ular taipan pedalaman merupakan spesies endemik di daerah semi-kering di Australia timur bagian tengah. Di habitatnya, ia memburu mamalia (terutama hewan pengerat) khusus.

3. Mamba Hitam (Dendroaspis polylepis)

Ular mamba ditemukan di Afrika sub-Sahara dan dikenal sangat agresif. Meskipun tidak mencari manusia, namun saat ia merasa terpojok atau terancam, ular ini akan berdiri tegak dan menyerang berkali-kali.

Ular ini juga terkenal memiliki kecepatan dalam membunuh. Jika tergigit, manusia mungkin akan merasakan gejala neurologis seperti bicara tidak jelas dan kedutan otot yang bisa mulai terlihat dalam waktu 10 menit setelah gigitan. Sementara, kematian bisa terjadi dalam waktu 30 menit.

4. Ular Berbisa Russel (Daboia russelii)

Ular berbisa Russel dikenal agresif, cepat menggigit, di mana gigitannya sangat menyakitkan. Ular ini masuk dalam “The Big Four” bersama dengan ular kobra India, ular krait, dan ular berbisa bersisik gergaji. Keempat ular ini bertanggung jawab atas gigitan ular yang paling signifikan di Sub Benua India secara medis.

5. Ular Krait (Bungarus caeruleus)

Sekitar 80% tingkat kematian akibat gigitan ular krait tidak bisa diobati. Tapi, tidak seperti ular berbisa Russel, seringnya gigitan ular ini tidak menimbulkan rasa sakit (sehingga korbannya kerap merasa tidak tenang).

Bisa ular ini mengandung neurotoksin kuat yang menyebabkan kelumpuhan otot, gagal nafas, dan kematian. Tapi untungnya, spesies ini termasuk pemburu nokturnal, yang memangsa ular lain, mamalia kecil, dan katak di malam hari.

6. Ular Kobra India (Naja naja)

Ular berbisa satu ini ada dalam budaya dan cerita rakyat Hindu. Ia menjadi spesies yang mungkin pernah kamu lihat bersama pawang ular. Pasalnya, Dewa Hindu Siwa kerap digambarkan bersama seekor ular kobra.

Kobra ini sering terlihat manusia dan cenderung memburu hewan pengerat di daerah berpenduduk.

7. Ular Penambah Engah (Bitis arietans)

Ular puff adder adalah ular berbisa besar dan menakutkan. Saat terancam, ular ini lebih cenderung diam daripada lari, sehingga sangat berbahaya.

Sebelum menyerang, ular ini akan memberi peringatan dengan menggembungkan tubuhnya dan mendesis keras. Walaupun tingkat kematian yang tidak diobati cukup rendah sekitar 15%), namun gigitan serius bisa menyebabkan nekrosis, gangren yang menyebar, sehingga menyebabkan hilangnya jari atau anggota tubuh.

8. Ular Berbisa (Acanthophis antarcticus)

Ular ini berasal dari Australia, terutama di daerah dan padang rumput. Ular ini jago berkamuflase dan penyergapan untuk memburu mangsanya. Tingkat kematian yang tidak diobati ular ini sekitar 60%.

9. King Kobra (Ophiophagus hannah)

King kobra dikenal sebagai ular berbisa terpanjang di dunia. Panjang rata-rata 4 meter dengan rekor maksimum 5,85 meter.

Kobra ini dianggap sebagai reptil nasional India, namun sayangnya ia terancam oleh perusakan habitat dan perburuan liar (untuk pengobatan tradisional Tiongkok).

10. Ular Derik Berlian Timur (Crotalus adamanteus)

Ular derik ini adalah ular paling mematikan di Amerika Utara. Jika dibandingkan dengan benua Asia, ular ini tergolong kecil menyebabkan kematian. Pasalnya, hanya sekitar 5 orang per tahun yang meninggal karena gigitan ular di Amerika Serikat (misalnya, jika dibandingkan dengan lebih dari 64.000 orang di India).

Kematian akibat gigitan ular ini yang tidak diobati adalah sekitar 20%. Berat ular ini bisa mencapai 15,4 kg dan taring sepanjang 1 inci. Dalam racunnya, mengandung hemotoksin yang kuat, sehingga bisa merusak sel darah merah dan menyebabkan kerusakan jaringan.

(khq/fds)