Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Ungkap Kesusahan saat Pilkada, Bahlil Ubah Jargon Golkar

Ungkap Kesusahan saat Pilkada, Bahlil Ubah Jargon Golkar

Jakarta: Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, menggagas perubahan besar dalam strategi komunikasi partai dengan mengubah jargon yang selama ini digunakan. Awalnya, Partai Golkar dikenal dengan slogan “Golkar Suara Rakyat.” 

Namun, Bahlil menilai, jargon tersebut perlu disesuaikan agar lebih relevan dengan kebutuhan masyarakat di tengah kontestasi politik, terutama Pilkada.

“Kalau kemarin suara Golkar suara rakyat, rasanya sekarang kalau Pilkada, kalau cuma visi misi yang kita turunkan, agak susah,” ujar Bahlil dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) Legislator Nasional Fraksi Partai Golkar, di Jakarta, Rabu 11 Desember 2024.

Sebagai pengganti, Bahlil mengusulkan perubahan menjadi “Suara Rakyat Suara Golkar,” yang menurutnya lebih menegaskan bahwa Partai Golkar akan memperjuangkan aspirasi masyarakat secara langsung.

Baca juga: Golkar Paling Banyak Dapat Jatah Menteri di Kabinet Prabowo, Ini Daftarnya

 “Jadi kita combine, coba kita balik menjadi suara rakyat suara Golkar. Jadi apa yang dipikirkan oleh rakyat, itu yang akan diperjuangkan oleh Golkar,” jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Bahlil memberikan apresiasi kepada para kader Golkar yang telah meraih kursi di berbagai tingkatan legislatif. Meskipun Partai Golkar hanya menjadi partai dengan suara terbesar kedua di parlemen, Bahlil menyoroti pencapaian partai yang dominan di DPRD provinsi dan kabupaten/kota.

“Untuk DPRD kabupaten/kota, kita 300 lebih. Jadi meski kita selisih 8 kursi di DPR RI, tetapi untuk DPRD provinsi, kabupaten/kota, kita yang paling banyak. Ini adalah sebuah prestasi,” ungkapnya.
Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran
Bahlil juga menekankan pentingnya dukungan penuh para legislator Partai Golkar terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Ia meminta kader Golkar untuk menjalankan amanah partai dengan cara yang elegan, konstruktif, dan sesuai nilai-nilai Golkar.

“Ini kita harus jalankan secara kaafah, utuh, dan terukur,” tegasnya.

Jakarta: Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, menggagas perubahan besar dalam strategi komunikasi partai dengan mengubah jargon yang selama ini digunakan. Awalnya, Partai Golkar dikenal dengan slogan “Golkar Suara Rakyat.” 
 
Namun, Bahlil menilai, jargon tersebut perlu disesuaikan agar lebih relevan dengan kebutuhan masyarakat di tengah kontestasi politik, terutama Pilkada.
 
“Kalau kemarin suara Golkar suara rakyat, rasanya sekarang kalau Pilkada, kalau cuma visi misi yang kita turunkan, agak susah,” ujar Bahlil dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) Legislator Nasional Fraksi Partai Golkar, di Jakarta, Rabu 11 Desember 2024.
Sebagai pengganti, Bahlil mengusulkan perubahan menjadi “Suara Rakyat Suara Golkar,” yang menurutnya lebih menegaskan bahwa Partai Golkar akan memperjuangkan aspirasi masyarakat secara langsung.
 
Baca juga: Golkar Paling Banyak Dapat Jatah Menteri di Kabinet Prabowo, Ini Daftarnya
 
 “Jadi kita combine, coba kita balik menjadi suara rakyat suara Golkar. Jadi apa yang dipikirkan oleh rakyat, itu yang akan diperjuangkan oleh Golkar,” jelasnya.
 
Dalam kesempatan yang sama, Bahlil memberikan apresiasi kepada para kader Golkar yang telah meraih kursi di berbagai tingkatan legislatif. Meskipun Partai Golkar hanya menjadi partai dengan suara terbesar kedua di parlemen, Bahlil menyoroti pencapaian partai yang dominan di DPRD provinsi dan kabupaten/kota.
 
“Untuk DPRD kabupaten/kota, kita 300 lebih. Jadi meski kita selisih 8 kursi di DPR RI, tetapi untuk DPRD provinsi, kabupaten/kota, kita yang paling banyak. Ini adalah sebuah prestasi,” ungkapnya.

Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Bahlil juga menekankan pentingnya dukungan penuh para legislator Partai Golkar terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Ia meminta kader Golkar untuk menjalankan amanah partai dengan cara yang elegan, konstruktif, dan sesuai nilai-nilai Golkar.
 
“Ini kita harus jalankan secara kaafah, utuh, dan terukur,” tegasnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

(DHI)