Jakarta, CNN Indonesia — UBS akan mengakuisisi saingannya yang sedang bermasalah dari Swiss, Credit Suisse, senilai US$3,25 miliar.
Rencana itu akan digolkan setelah pembicaraan krisis yang berlangsung pada Minggu (19/3) untuk menghentikan persoalan Credit Suisse tersebut memicu krisis perbankan internasional yang lebih luas.
Pemerintah Swiss mengatakan kesepakatan yang melibatkan bank terbesar di negaranya itu dengan yang terbesar kedua sangat penting guna mencegah gejolak ekonomi yang tidak dapat diperbaiki menyebar ke seluruh negeri dan negara lain.
–
–
Pembicaraan rencana akuisisi itu berlangsung dramatis di kantor Kementerian Keuangan Swiss yang berada di ibu kota Bern. Apalagi, pembicaraan itu berpacu dengan waktu jelang pembukaan pasar pada Senin di Asia lalu disusul Eropa.
Dalam konferensi pers pengungkapan rincian akuisisi itu, Presiden Swiss Alain Berset terlihat diapit Dirut UBS Colm Kelleher dan koleganya dari Credit Suisse, Axel Lehman. Terlihat pula Menteri Keuangan Swiss, Kepala Bank Sentral Swiss (SNB) dan regulator keuangan FINMA.
Berset mengatakan pengambilalihan itu adalah, “solusi terbaik untuk memulihkan kepercayaan yang telah hilang di pasar keuangan baru-baru ini”.
Ia mengatakan seandainya Credit Suisse jatuh bebas, maka konsekuensinya tak terhitung bagi negara itu, “Dan stabilitas keuangan internasional.”
Sebelumnya, mengutip AFP, Credit Suisse mengumumkan pernyataan pertimbangan merger tiga miliar franc Swiss (US$3,25 miliar). Nantinya seorang pemegang saham Credit Suisse akan menerima satu saham UBS untuk 22,48 saham di Credit Suisse.
“Mengingat keadaan luar biasa dan belum pernah terjadi sebelumnya, merger yang diumumkan merupakan hasil terbaik yang tersedia,” kata Lehmann.
Langkah tersebut disambut baik di Washington, Brussel dan London sebagai salah satu yang akan mendukung stabilitas keuangan.
(AFP/kid)
[Gambas:Video CNN]
