Pada masa jabatan pertamanya, Trump dengan tegas menarik AS dari perjanjian nuklir Iran, yang dinegosiasikan di bawah mantan Presiden Barack Obama, dan kembali menerapkan sanksi besar-besaran terhadap Teheran.
Langkah Trump pada saat itu menuai pujian dari Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu, yang menyebut pemerintahan yang dikelola ulama di Teheran sebagai ancaman nyata.
Trump, yang saat itu bersumpah akan memberikan tekanan maksimum terhadap Iran, juga memerintahkan serangan pada tahun 2020 yang menewaskan jenderal senior Iran, Qassem Soleimani, di Baghdad, Irak.
Namun Trump kemudian terkesan menarik diri dari seruan aksi militer yang lebih luas, dan sejak kembali ke Gedung Putih, dia menjauhkan diri dari para penasihat yang memilih tindakan agresif terhadap Iran.
Menurut laporan media terkemuka New York Times, Elon Musk, penguasa miliarder dan orang kepercayaan Trump, bertemu dengan seorang pejabat senior Iran setelah pilpres untuk berupaya meredakan ketegangan.
(nvc/idh)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu