Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Wahyu Sakti Trenggono mengumpulkan Bupati/Wali Kota, Kepala Dinas Perikanan tingkat Provinsi dan Kota untuk membicarakan perikanan budi daya yang berkelanjutan. Tujuannya demi memastikan kepaduan cara kerja antara banyak sektor.
“Indonesia terdiri dari 17.504 pulau, 6,4 juta km² wilayah perairan, 108.000 km garis pantai laut Indonesia, juga berperan dalam penyediaan kebutuhan protein dunia. Potensi ini besar untuk terus kita kembangkan ke depannya,” katanya di Ritz Carlton, Jakarta, Senin (18/12/2023).
Ia memprediksi pada tahun 2030 mendatang estimasi pasar produk perikanan Indonesia secara global bisa mencapai hingga US$730 miliar. Kalau dirupiahkan dengan kurs saat ini sekitar Rp 11.388 triliun (kurs Rp15.600/US$).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Foto: Menteri Kelautan dan Perikanan (MenKP) Sakti Wahyu Trenggono dalam acara Puncak Bulan Bakti Kelautan dan Perikanan di Jakarta, Kamis (14/12/2023). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Menteri Kelautan dan Perikanan (MenKP) Sakti Wahyu Trenggono dalam acara Puncak Bulan Bakti Kelautan dan Perikanan di Jakarta, Kamis (14/12/2023). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Setiap tahunnya terus mengalami peningkatan yang sangat signifikan, di mana pada tahun 2021 pasar produk perikanan RI mencapai US$310 miliar dan US$338 miliar pada tahun 2022.
Besarnya potensi tersebut membutuhkan keberadaan pejabat di tingkat daerah. Ada sejumlah Bupati/Walikota yang ikut hadir berembuk dalam kegiatan ini. Tidak ketinggalan, hadir juga puluhan pejabat Kepala Dinas untuk mendiskusikan situasi perikanan tangkap.
“Kegiatan ini sangat penting, kenapa di ujung tahun? supaya kami bisa silaturahmi untuk penguatan strategi yang 2024 di depan mata,” timpal Dirjen Perikanan Budi Daya KKP TB Haeru Rahayu dalam kesempatan yang sama.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
243 Ton Cumi-Tenggiri RI Dikirim ke China, Nilainya Rp 18,7 M
(fys/wur)
