Bisnis.com, JAKARTA — PT Indosat Tbk. (ISAT) menghadapi tantangan dalam memonetisasi lalu lintas data (trafik) internet pada kuartal III/2025. Umumnya, jika trafik data naik, yang menandakan masyarakat antusias menggunakan layanan internet perusahaan, maka pendapatan yang dibukukan perusahaan juga naik. Kondisi pada kuartal III/2025 berbeda.
Indosat mencatat total trafik data sepanjang 9 bulan pertama 2025 sebesar 12.781 Petabyte (PB) atau naik 6,1% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Peningkatan tersebut terjadi seiring dengan aktivitas penggelaran jaringan yang makin luas.
“Kenaikan seiring dengan pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia, dengan Indosat berperan dalam memberdayakan masyarakat,” tulis Indosat dalam laporan info memo dikutip Jumat (31/10/2025).
Adapun selama periode Juli- September 2025, trafik data Indosat sebesar 4.532 PB naik 4,73% pada Juli-September 2024.
Namun, pertumbuhan trafik tersebut tidak sejalan dengan pendapatan yang dibukukan. Indosat mencatat pendapatan sebesar Rp41,16 triliun pada kuartal III/2025 atau turun 1,6% dibandingkan dengan kuartal III/2024.
Penurunan terjadi akibat segmen seluler, yang berkontribusi sekitar 84% dari total pendapatan Indosat, mengalami penurunan 1,9% menjadi Rp34,55 triliun.
Indosat sendiri meluncurkan sejumlah inisiatif produk untuk prabayar dan pascabayar. Paket Freedom Prabayar Indosat dibanderol dengan harga termurah yaitu RpRp25.000 untuk 3GB (30 hari). Indosat juga memiliki Freedom satu yang menawarkan paket data sebesar 1.024 GB untuk masa pakai 365 hari. Paket ini dibanderol dengan harga Rp1 juta.
Untuk pascabayar, Indosat memiliki Prime 100 dengan kuota hingga 100GB, dan harga mulai Rp100.000/bulan
Sementara itu, di tengah pendapatan yang turun, sejumlah beban perusahaan ada yang meningkat dan ada yang turun.
Beban Penyelenggaraan Jasa meningkat sebesar Rp855,2 miliar atau 5,1% lebih tinggi dibandingkan kuartal III/2024 disebabkan oleh kenaikan beban kemitraan, pemeliharaan, biaya hak penggunaan radio frekuensi dan instalasi yang diimbangi dengan penurunan sewa dan jasa, paket perdana dan voucher .
Kemudian, beban Penyusutan dan Amortisasi meningkat sebesar Rp271,7 miliar atau 2,3% lebih tinggi dibandingkan kuartal III/2024 terutama disebabkan oleh penambahan aset tetap yang berasal dari penggelaran jaringan.
Untuk Beban Karyawan menurun sebesar Rp622,2 miliar atau 21,2% YoY penurunan beban bonus, insentif, imbalan karyawan lainnya dan tunjangan pajak penghasilan yang diimbangi kenaikan gaji.
Beban Pemasaran juga menurun sebesar Rp251,3 miliar atau 17,2% YoY utamanya dikarenakan penurunan biaya akuisisi pelanggan, agen pemasaran, pameran, promosi, iklan dan biaya pemasaran bersama yang diimbangi dengan kenaikan jaringan pemasaran dan riset pemasaran.
