TKD Dipangkas, Pemkot Tunda Pembangunan RSUD Surabaya Selatan dan Fokus ke Infrastruktur

TKD Dipangkas, Pemkot Tunda Pembangunan RSUD Surabaya Selatan dan Fokus ke Infrastruktur

Surabaya (beritajatim.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memutuskan untuk menunda rencana pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Surabaya Selatan setelah pemerintah pusat memangkas dana transfer ke daerah (TKD) untuk Kota Surabaya sebesar Rp730 miliar pada tahun anggaran 2026. Sebagai gantinya, Pemkot akan memfokuskan penggunaan anggaran pada sektor infrastruktur yang dinilai mampu memberikan dampak langsung terhadap pergerakan ekonomi masyarakat.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengatakan bahwa kebijakan refocusing tersebut diambil agar program pembangunan tetap berjalan secara efektif meski terjadi penurunan dana transfer.

“Kita lihat anggaran di tahun depan. Sebenarnya kan tahun ini (pembangunan RSUD Surabaya Selatan), tapi karena pemotongan TKD yang cukup besar maka (ditentukan) prioritas-prioritas mana yang dikerjakan,” ujar Eri, Rabu (22/10/2025).

Menurutnya, pembangunan infrastruktur menjadi prioritas utama dalam RAPBD 2026 karena berkontribusi besar terhadap aktivitas ekonomi warga. “Untuk 2026 kan yang dipotong Rp730 miliar itu, makanya kita tidak menjalankan dulu untuk yang rumah sakit, tapi yang prioritas, seperti jalan, infrastruktur yang kita jalankan dulu,” terangnya.

Beberapa proyek strategis yang akan dilanjutkan melalui skema multi years antara 2026–2027 meliputi pembangunan jalan Wiyung–Lidah Wetan, proyek Radial Road sebagai penghubung antara Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB) dan Jalan Lingkar Dalam Barat (JLDB), serta penyelesaian kolam tampung di kawasan Radial Road.

“Selain itu, jalan di Pacar Keling akan kita buka, dan kita juga sedang evaluasi pembangunan jembatan di Royal Residence yang akan menghubungkan JLLB,” tambah Eri.

Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) itu menegaskan bahwa Pemkot Surabaya tetap berkomitmen membangun RS Surabaya Selatan dengan mencari alternatif pendanaan lain, termasuk peluang kolaborasi dengan pihak swasta.

“Dengan RAPBD 2026 sebesar Rp12,62 triliun yang kita fokuskan pada program prioritas, kita tetap siapkan opsi kerja sama dengan pihak swasta untuk pembangunan RS Surabaya Selatan,” jelasnya.

Eri juga menyebutkan, jika pemerintah pusat nantinya mengevaluasi dan mengembalikan alokasi TKD seperti tahun sebelumnya, maka rencana pembangunan RS tersebut akan segera direalisasikan. “Pak Presiden kan menyampaikan, nanti akan dievaluasi TKD tahun depan, bisa dikembalikan saja seperti tahun sebelumnya. Kalau dikembalikan kita juga akan melakukan pembangunan RS Surabaya Selatan,” tutupnya. [rma/beq]