Magetan (beritajatim.com) – Proses rekapitulasi suara Pilbup Magetan tingkat kabupaten telah selesai, dan angka partisipasi pemilih dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Magetan mencapai 78,2%, sementara untuk pemilihan Gubernur sedikit lebih tinggi, yaitu 78,3%.
Namun, angka ini masih belum mencapai target partisipasi sebesar 82% yang diharapkan, meskipun menunjukkan peningkatan dibandingkan tiga Pilkada terakhir.
“Sebagai perbandingan, tingkat partisipasi masyarakat pada Pilkada 2013 tercatat 72%, kemudian meningkat menjadi 75,46% pada Pilkada 2018, dan kini naik kembali menjadi 78,2-78,3% pada 2024,” kata Ketua KPU Magetan, Noviano Suyide, Kamis (05/12/2024).
Meski mengalami peningkatan, angka partisipasi tersebut juga mengungkapkan bahwa sekitar 21% warga Magetan tidak menyalurkan hak pilihnya.
Salah satu alasan utama tingginya angka Golput ini adalah banyaknya warga yang bekerja di luar daerah, bahkan hingga luar negeri, yang tidak dapat pulang untuk mengikuti pemilihan. Sebagian besar dari mereka berada di wilayah Jabodetabek dan sekitarnya.
“Pada Pemilihan umum pemilih masih dapat menggunakan hak pilihnya di daerah tempat mereka tinggal. Namun, dalam Pilkada serentak seperti ini, pemilih harus berada di wilayah provinsi terkait, dalam hal ini Jawa Timur, untuk memberikan suara mereka. Hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam meningkatkan angka partisipasi,” katanya.
Meski belum mencapai target, pemerintah kabupaten memberikan apresiasi kepada masyarakat Magetan atas partisipasi yang terus meningkat dari waktu ke waktu. Hal ini menunjukkan komitmen warga dalam menggunakan hak pilih mereka sebagai bentuk partisipasi aktif dalam demokrasi.
Kenaikan partisipasi ini diharapkan terus berlanjut pada pemilu-pemilu mendatang. Pemerintah juga akan terus berupaya mencari solusi atas tantangan-tantangan yang ada, terutama untuk meningkatkan kesadaran dan aksesibilitas pemilih, sehingga target partisipasi dapat tercapai di masa depan.
“Dengan kerja sama seluruh pihak, kami optimis bahwa tingkat partisipasi dapat terus meningkat, demi mewujudkan demokrasi yang lebih inklusif dan berkualitas,” pungkasnya. [fiq/ted]
