Jember (beritajatim.com) – Tinggal berharap dari perjuangan di ruang sidang Mahkamah Konstitusi untuk lolos ke Senayan, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menggelar doa bersama di Pondok Pesantren Riyadus-Sholihin, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu (23/3/2024).
Berdasarkan rekapitulasi resmi Komisi Pemilihan Umum RI, PPP secara nasional hanya mengantongi 5.878.777 suara atau 3,87 persen. Gagal memenuhi syarat ambang batas elektoral empat persen, PPP dipastikan tak akan memiliki wakil di DPR RI kecuali gugatan di Mahkamah Konstitusi dikabulkan.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang PPP Jember Madini Farouq sempat ditelepon KH Syadid Jauhari, ulama terkemuka di Kecamatan Kencong. Kiai itu ikut prihatin dengan nasib PPP.
“Di bulan Ramadan, kami mengumpulkan calon legislator dan kader. Yang pertama, untuk mensyukuri hasil pemilu legislatif DPRD Jember. Kami bisa mempertahankan lima kursi. Di sisi yang lain, kami mendoakan, karena di tingkat nasional PPP masih akan menggugat di Mahkamah Konstitusi,” kata Madini.
Seluruh kader dan pengurus di Jember berdoa agar PPP bisa menang di MK dan lolos ke DPR RI. “Dan punya waktu di Senayan untuk memperjuangkan aspirasi umat Islam di Indonesia,” kata Madini.
Doa bersama ini juga berangkat dari keprihatinan PPP Jember. “Di negara yang mayoritas berpenduduk muslim justru partai Islam berlambang ka’bah tidak lolos ke parlemen. Data-data hasil pemilihan sudah kami serahkan ke Dewan Pimpinan Pusat PPP barangkali untuk bahan gugatan di MK,” kata Madini.
“Tapi tidak cukup data, tapi juga doa. Doa senjata orang mukmin. Maka, itu yang bisa kami lakukan. Kami ajak kader dan pengurus untuk khataman Alquran dan mendoakan mudah-mudahan PPP menang di MK,” kata Madini.
Madini mengingatkan semua kader untuk besyukur. “Walau kita sudah pasang target 10 kursi DPRD Jember, dan setiap kali kegiatan kita selalu menyantuni anak yatim, semua tidak sia-sia. Allah menciptakan semua tidak ada yang sia-sia. Pasti semua ada hikmahnya,” katanya. [wir]