Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Tidak Ada Miskin Ekstrem di Kota Blitar, Benarkah?

Tidak Ada Miskin Ekstrem di Kota Blitar, Benarkah?

Blitar (beritajatim.com) – Pemerintah Kota Blitar mengklaim tidak ada lagi warga yang masuk kategori miskin ekstrem. Hingga awal 2024 ini, angka kemiskinan ekstrem di Kota Blitar tercatat nol persen.

Hal itu didasarkan pada data yang dikeluarkan oleh Kemenko PMK kepada Pemkot Blitar. Kota Blitar disebut telah terbebas dari kemiskinan ekstrim bersama sejumlah daerah lain di Indonesia.

“Untuk miskin ekstremnya sudah nol termasuk Kota Blitar ini miskin ekstremnya sudah nol, ini masih data dari Menko PMK,” kata Tri Iman, Kepala Bappeda Kota Blitar, Senin (1/4/2024).

Dengan data tersebut maka bisa dipastikan tidak ada warga Kota Blitar yang berpenghasilan kurang dari Rp322 ribu per bulan. Sebab, indikator seseorang masuk ke kategori miskin ekstrim adalah jika pendapatannya kurang dari Rp322 ribu per bulan.

Artinya seluruh masyarakat Kota Blitar sudah berpenghasilan di atas Rp11 ribu per hari. Atau seluruh warga Kota Blitar telah memiliki pendapatan diatas Rp322 ribu per bulan.

“Ternyata dari hitung-hitungan itu, Kota Blitar sudah dinyatakan nol persen sejak 2023 lalu,” tegasnya.

Diketahui sebelum ini, angka kemiskinan ekstrim di Kota Blitar mencapai 1260 jiwa. Namun pada tahun 2023 hingga kini angka kemiskinan ekstrim tersebut bisa ditekan menjadi nol persen.

“Sebelumnya 1260 jiwa tapi sejak 2023 lalu sudah dinyatakan nol persen,” imbuhnya.

Meski telah dinyatakan tidak ada miskin esktrim namun nyatanya Pemkot Blitar masih memiliki pekerjaan rumah lain. Pekerjaan itu yakni mengentaskan angka kemiskinan di Bumi Bung Karno.

Tercatat angka kemiskinan di Kota Blitar mencapai 10.610 jiwa. Jumlah itu diketahui dari data yang dikeluarkan oleh BPS.

“Kalau data kemiskinan di Kota Blitar masih 10.610 jiwa, miskin ekstrem dan miskin biasa itu kan berbeda,” pungkasnya.

Pemkot Blitar pun akan terus berupaya untuk menekan angka kemiskinan di Kota Blitar. Sehingga pada 2024 ini angka kemiskinan bisa turun dari angka 7,6 persen. [owi/beq]