Jakarta –
Liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) bisa saja bertepatan dengan masa menstruasi atau haid bagi sebagian perempuan. Kondisi ini sering menimbulkan kekhawatiran, mulai dari rasa tidak nyaman saat bepergian hingga takut aktivitas liburan jadi terganggu. Padahal, dengan persiapan yang sederhana dan kebiasaan yang tepat, liburan tetap bisa dijalani dengan nyaman meski sedang datang bulan.
Spesialis obstetri dan ginekologi dr Niken Pudji Pangastuti, SpOG, KFER dari Brawijaya Hospital Antasari, menjelaskan pada dasarnya tidak ada perlengkapan khusus yang dibawa perempuan saat liburan di masa haid.
Kebutuhan utamanya tetap sederhana dan bersifat umum, seperti membawa pembalut yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Meskipun begitu, ia menyarankan pembalut idealnya diganti setiap tiga jam sekali untuk menjaga kebersihan selama menstruasi. Penggantian ini penting untuk mencegah pembalut menjadi media berkembangnya kuman.
Dalam kondisi terjaga sepanjang hari, frekuensi penggantian pembalut biasanya berkisar empat hingga lima kali sehari, terlepas dari apakah pembalut sudah terasa penuh atau belum.
“Walaupun itu penuh atau nggak penuh ya mungkin sebaiknya diganti,” kata dr Niken saat ditemui di Jakarta Selatan, Sabtu (13/12/2025).
Menurut dr Niken, jika pembalut terlalu lama tidak diganti, biasanya akan timbul bau tidak sedap dan rasa tidak nyaman. Kondisi tersebut memang bisa meningkatkan risiko berkembangnya kuman, meski secara umum tidak langsung menimbulkan penyakit serius.
Saat menstruasi, aliran darah masih keluar dari tubuh sehingga risiko infeksi berat relatif rendah, namun kenyamanan tetap menjadi faktor utama yang perlu dijaga.
“Ada potensi (infeksi) tapi harusnya pada saat itu kan darah lagi keluar. Flownya lagi dari dalam keluar ya. Jadi harusnya sih nggak terlalu. Cuma ya mungkin nggak nyaman pasti,” sambungnya lagi.
Di sisi lain, dr Niken mengatakan pada beberapa kasus dengan volume darah menstruasi yang sangat banyak, dapat terjadi aliran balik darah haid ke rongga panggul.
Kondisi ini dikenal sebagai regurgitasi darah haid. Pada sebagian besar perempuan dengan daya tahan tubuh yang baik, kondisi tersebut umumnya tidak menimbulkan dampak berarti karena sel-sel imun mampu mengatasinya.
Namun, jika daya tahan tubuh sedang menurun, misalnya akibat kekurangan vitamin tertentu seperti vitamin D, darah yang mengalami regurgitasi berpotensi menetap dan berkembang menjadi masalah seperti endometriosis.
Karena itu, menjaga kondisi tubuh tetap prima selama liburan, termasuk cukup istirahat dan menjaga asupan nutrisi, juga menjadi bagian penting dari kenyamanan menstruasi.
“Cuma ya kalau yang kaitannya dengan haid. Kalau haidnya itu banyak banget. Terkadang ada beberapa kasus yang terjadi regurgitasi darah haid. Jadi darah haidnya bukannya keluar tapi masuk ke rongga panggul. Dan akhirnya terjadi menjadi cikal bakal endometriosis,” tuturnya lagi.
Halaman 2 dari 2
Simak Video “Video: Sakit Kepala saat Mens Bisa Disembuhkan, Begini Caranya”
[Gambas:Video 20detik]
(suc/up)
Liburan Sehat di Penghujung 2025
4 Konten
Liburan akhir tahun adalah waktunya bersenang-senang. Tapi jika tidak disiapkan dengan baik, niat bersenang-sebang bisa berantakan karena jatuh sakit. Ini tips mempersiapkan liburan sehat akhir tahun.
Konten Selanjutnya
Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya
