Teten Beberkan Sederet Ujian UMKM RI, Bikin Kalah dari China-Jepang

8 March 2024, 17:45

Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki mengungkapkan sejumlah hambatan pelaku usaha kecil mikro menengah (UMKM) sulit mengembangkan usahanya. Hal ini sejalan karena pelaku UMKM nasional masih banyak yang kesulitan mendapat pembiayaan, sulit mengakses teknologi produksi, sampai dengan sulit mengakses pasar.
Teten menyebut hambatan itu juga disebabkan karena pelaku UMKM Indonesia masih banyak yang belum terhubung dalam rantai pasok produksi. Katanya, saat ini masih banyak UMKM yang bersifat mandiri, sehingga dimulai dari membeli bahan baku, proses produksi, sampai dengan proses pemasarannya dilakukan sendiri.
“Padahal kalau kita lihat UMKM di negara-negara yang dijadikan benchmarking. Seperti China, Korea Selatan dan Jepang, UMKM sudah menjadi bagian rantai pasok industri. Jadi bukan lagi sendiri-sendiri,” kata Teten dalam acara Diskusi Forwakop di Kemenkop UKM, Jakarta, Jumat (8/3/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Teten, dengan belum menjadi bagian rantai pasok industri ini memunculkan banyak hambatan bagi pelaku UMKM. Karena itu, pembiayaan UMKM di sektor pertanian masih 30% dan perikanan baru 2%.
Lebih lanjut, Teten menyebut sulitnya pembiayaan ini juga dipengaruhi oleh kepercayaan perbankan atau lembaga peminjam kepada pelaku usaha. Mereka khawatir pelaku UMKM tidak dapat melunasinya, lantaran penjualan produknya yang masih belum masif.
“Kenapa di dalam pembiayaan UMKM itu masih sulit? Karena ekosistemnya belum lengkap. Kalau bank mau kasih pembiayaan, harus ada jaminan. Bisa nggak? Kalau dari sisi produsen, sisi pertanian kan nggak bisa langsung ke market, ke industri,” jelasnya.

Untuk itu, Teten mendorong pentingnya hilirisasi di sektor pertanian dan perikanan. Menurutnya, hilirisasi tidak hanya untuk menumbuhkan nilai tambah produk. Namun, juga membentuk ekosistem bisnisnya.
Dengan demikian, para pelaku UMKM tidak lagi menjual barang mentah, melainkan mulai masuk ke industri dengan menjadi rantai pasok.
“Karena hilirisasi itu bukan hanya meningkatkan nilai tambah produk, tapi juga dua sektor ini memang didominasi pelaku UMKM. Sehingga mereka tidak lagi menjual barang mentahnya. Jadi, hilirisasi Jangan ditafsirkan hanya sekedar pengolahan barang mentah tapi juga membangun UMKM bagian dari industrialisasi, kita bicara selama ini rantai pasok,” pungkasnya.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Parpol Diduga Belanja Alat Kampanye Impor, UMKM Sepi

(dce)

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi