Terungkap! Ini 3 Prioritas Kerja AHY Jadi Menteri ATR

7 March 2024, 13:40

Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan tiga program prioritas di depan seluruh jajarannya, dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian ATR/BPN Tahun 2024 hari ini, Kamis (7/3/2024).
AHY meminta kepada jajarannya, untuk memperluas penerapan program sertifikat elektronik. Hal ini sejalan agar masyarakat mendapatkan kepastian dan perlindungan hukum dari pemerintah. Dengan demikian, Kementerian ATR/BPN dapat hadir untuk mencegah terjadinya konflik sengketa lahan yang terjadi di tengah masyarakat.

“Sengketa kepemilikan atas aset bertahun-tahun dan berlarut-larut, tapi Alhamdulillah sekarang ini telah miliki sertifikat tanahnya. Maka negara menjamin dan melindungi secara hukum,” kata AHY saat membuka acara Rakernas Kementerian ATR/BPN 2024.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Prioritas yang kedua, AHY mengamanatkan untuk merevisi Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2021 tentang Hak Pengelolaan, Hak Atas Tanah, Satuan Rumah Susun dan Pendaftaran Tanah. Hal ini dilakukan untuk memfasilitasi pemberian hak atas tanah untuk mendukung pelaksanaan penjualan karbon (carbon trading). Menurutnya, langkah ini menjadi bentuk respon Indonesia dalam menangani perubahan iklim.

Foto: Menteri ATR Agus Harimurti Yudhoyono. (CNBC Indonesia/Martyasari)
Menteri ATR Agus Harimurti Yudhoyono. (CNBC Indonesia/Martyasari)

“Hasil perdagangan karbon tersebut bisa investasikan kembali, untuk menjaga lingkungan kita dengan pengurangan emisi karbon dan peningkatan pemasukan fiskal bagi negara,” ujarnya.
Kemudian, ia juga ingin mempercepat pendaftaran 120 juta bidang tanah melalui program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). Saat ini dari sebanyak 111 juta bidang tanah yang terdaftar, 90 juta tanah sudah bersertifikat.

Dengan meningkatnya pendaftaran ini, masyarakat bisa mendapatkan jaminan dana, pinjaman bank, atau lembaga lain untuk modal usahanya.
“Jika hal ini bisa dioptimalkan, dapat menghasilkan pertumbuhan ekonomi. Terbukti telah terjadi pertambahan nilai ekonomi kurang lebih Rp 667 triliun,” ucapnya.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Isu Reshuffle, AHY Dikabarkan Isi Kursi Menteri ATR

(wur)

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi