Terpilihnya Ferry Paulus Jadi Dirut PT LIB Tidak Beri Harapan ke Insan Sepak Bola

15 November 2022, 22:09

PENGAMAT sepak bola nasional Mochamad Kusnaeni menilai terpilihnya Ferry Paulus sebagai Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) kurang tepat di saat kondisi sepak bola Indonesia sedang terpuruk akibat tragedi Kanjuruhan. 

Menurutnya, publik butuh perubahan yang diawali dengan jajaran pengurus PSSI dan LIB sebagai operator untuk mengangkat kembali sepak bola Tanah Air.

Untuk diketahui, sebelum terpilih sebagai Dirut PT LIB, Ferry Paulus menjabat sebagai Direktur Olahraga Persija Jakarta. Ferry Paulus menggantikan posisi Akhmad Hadian Lukita yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tragedi Kanjuruhan.

Selain Ferry, ada nama Munafir Ariffudin sebagai Direkur PT LIB, dan Direktur Operasional masih diisi oleh Sudjarno. PT LIB juga mempunyai sosok yang bakal mengisi susunan pengurusan baru. Mereka adalah Yabes Tanuri (Anggota Komisaris), Ponaryo Astaman (Anggota Komisaris), Ardian Satyanegara (Anggota Komisaris), dan Roofi Ardianto (Anggota Komisaris)  

“Pak Ferry secara pribadi saya kenal punya pengalaman dan kapasitas, cuma momentumnya tidak tepat, timingnya tidak pas. Kita bicara respon publik, apa yang dilakukan (untuk perubahan) dan sekarang negatif lagi, ini pilihan yang tidak memberi harapan (publik),” jelas Kusnaeni.

Kusnaeni menyangkan terobosan yang sudah dilakukan PT LIB dengan memilih direksi dari kalangan profesional dan tidak terlibat dalam satu klub seperti Akhmad Hadian Lukita tidak dilanjutkan. Terlepas dari persoalan tragedi Kanjuruhan, Lukita dinilai sebagai profesional yang memiliki tata kelola yang baik dan tidak terkait dalam satu klub.

Kusnaeni menjelaskan, jajaran direksi yang terpilih dari kalangan profesional agar tidak muncul kecurigaan terkait konflik kepentingan di kompetisi. Terpilihnya Ferry, kata dia, memberi kesan saat situasi sepak bola terpuruk dan ingin bangkit, tetapi diawali dengan pilihan yang kurang memberi harapan kepada publik.

“Orang bagus sekalipun kalau timingnya tidak tepat jadi kerjanya berat karena berhadapan dengan respon negatif itu. Bagaimanapun ini roda harus bergerak. Harusnya lebih progresif. Kalau enggak sekalian saja tunjuk Ratu Tisha (mantan Sekjen PSSI), orang yang punya pengalaman di FIFA. Harusnya berani menempatkan orang yang ada di lingkaran internal,” kata Kusnaeni.

Sementara itu, Ferry Paulus menegaskan telah mengundurkan diri dari Direktur Olahraga Persija setelah terpilih jadi Dirut PT LIB untuk menghindari konflik kepentingan. Ferry mengakui bahwa tugas sebagai Dirut PT LIB bukan sesuatu yang mudah apalagi di saat kondisi sepak bola Indonesia yang terpuruk akibat tragedi Kanjuruhan.

Ferry menambahkan, tidak akan lama menjabat sebagai Dirut PT LIB. Ferry hanya menjabat selama dua atau tiga bulan ke depan untuk membantu transformasi PT LIB setelah tragedi Kanjuruhan. Beberapa hal akan dilakukan seperti perbaikan bisnis berkelanjutan hingga keuangan PT LIB.

Di sisi lain, PT LIB belum bisa memastikan kapan Liga 1 2022-2023 akan kembali bergulir. Ferry menjelaskan bahwa kemungkinan paling realistis untuk kompetisi bergulir adalah pada 2 Desember. Namun, kondisi itu masih bergantung kepada izin Kepolisian. PT LIB saat ini juga belum bisa memastikan terkait format kompetisi.

”Jadi, belum ada keputusan tentang format liga yang aka bergulir. Mulai besok, kami akan melakukan proses perizinan dan dalam beberapa hari ke depan mungkin akan ada tanda-tanda tentang izin,” pungkasnya. (OL-8)

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi