Ternyata Ini Biang Kerok Jakarta Masuk ‘Neraka’ Kemacetan

30 October 2023, 19:20

Jakarta, CNBC Indonesia – Kemacetan lalu lintas di jalanan Jakarta setiap jam kerja, jadi pemandangan biasa setiap harinya, pagi dan sore. Apalagi di setiap hari Senin.
Seperti hari ini, Senin (30/10/2023), pengguna bus Transjakarta rute Bekasi-Jakarta harus menghabiskan waktu sekitar 20 menit untuk melintas dari pool taksi di seputaran Halim-Cawang menuju Halte Transjakarta BNN LRT. Terpantau, pada pukul 9.40 WIB, bus Transjakarta mengular di lintasan jalan seputaran Cawang, Jakarta hari ini.
Lalu apa penyebab kemacetan di Jakarta yang semakin parah?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno mengatakan, membenahi transportasi umum adalah solusi paling utama yang harus dilakukan pemerintah.
“Kemacetan berkelanjutan yang masih mendera Kota Jakarta tidak terlepas dari peran warga Bodetabek (Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi) yang beraktivitas di Jakarta menggunakan kendaraan pribadi. Meski sudah ada KRL Commuter Line dan LRT Jabodebek, belum mampu mereduksi kemacetan di Jakarta,” katanya kepada CNBC Indonesia, Senin (30/10/2023).

“Kondisi transportasi umum di Bodetabek belum sebaik Kota Jakarta. Ada ketimpangan, sehingga diperlukan percepatan program untuk membenahi transpportasi umum di Bodetabek sebagai wilayah penyangga Ibu Kota Jakarta,” tambah Djoko.
Dia mengatakan, layanan transportasi umum di Jakarta memang sudah jauh lebih baik dan sudah sejajar dengan layanan transportasi di banyak kota metropolitan di dunia.
Namun, imbuh dia, kondisi itu tidak dibarengi kondisi di wilayah pendukungnya, Bodetabek.
“Pembenahan transportasi umum hanya di dua kota, yaitu Trans Pakuan di Kota Bogor dan Trans Tangerang Ayo di Kota Tangerang. Sementara akses transportasi umum selain dua kota tersebut masih jauh tertinggal, bahkan tidak ada upaya Pemda (Pemerintah Daerah) setempat untuk membenahinya,” cetusnya.
“Pemerintah harus all out membereskan pembenahan transportasi umum,” ujar Djoko.
Untuk itu, dia berharap, Kepala Daerah Bodetabek peduli mengadakan layanan transportrasi umum yang mendekat ke setiap kawasan perumahan dan pemukiman warga.

Warga Bodetabek, kata Djoko, harus diupayakan mengeluarkan ongkos transportasi tidak lebih 10% dari penghasilan bulanannya, sesuai standar Bank Dunia. Dengan begitu, katanya, transportasi umum akan membantu menurunkan angka inflasi.
“Layanan transportasi umum di Bodetabek masih sangat buruk. Hampir 99% lebih kawasan perumahan di Bodetabek tidak terlayani akses transportasi umum. Sementara di Kota Jakarta cakupan layanan transportasi umum sudah mencapai 92% dari luas wilayahnya,” kata Djoko.
“Hingga jalan-jalan kecil di perkampungan Kota Jakarta dilewati layanan angkot Jaklingko. Tinggal masyarakatnya maukah menggunakan angkutan umum atau masih tetap nyaman dengan sepeda motor?,” tukasnya.
Karena itu, ujar Djoko, tanpa menyelesaikan akar permasalahan kemacetan dan sistem transportasi umum yang masih buruk, tak akan bisa mengurai kemacetan di Jakarta.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Ternyata Ini Biang Kerok Orang ‘Malas’ Naik Angkot-Bus

(dce/dce)

Partai

Institusi

K / L

Organisasi

Perusahaan

Negara

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi