Jakarta – Sebuah studi terbaru oleh National Institute of Cardiology Warsawa mengungkapkan kaitan antara bobot pria yang semakin meningkat setelah menikah. Para peneliti memeriksa data medis dan kesehatan umum dari 2.405 orang dengan usia rata-rata 50 tahun.
Analisis statistik digunakan untuk memastikan hubungan antara peningkatan berat badan dengan usia, status pernikahan, kesehatan mental, dan faktor-faktor lainnya.
Studi yang dipresentasikan pada European Congress on Obesity di Malaga, Spanyol ini menemukan bahwa pria yang sudah menikah 3,2 kali lebih mungkin mengalami obesitas daripada pria yang belum menikah. Sebaliknya, kondisi ini tidak berlaku bagi wanita yang sudah menikah.
Pernikahan juga meningkatkan kemungkinan kelebihan berat badan sebesar 62 persen pada pria dan 39 persen pada wanita.
“Studi ini menjadi pengingat lain bahwa kelebihan berat badan didorong oleh campuran kompleks faktor sosial, psikologis, dan lingkungan yang lebih luas, bukan sekadar pilihan pribadi,” ujar direktur Obesity Health Alliance Katharine Jenner dikutip dari The Guardian, Rabu (19/3/2025).
Temuan itu muncul setelah sebuah studi dilakukan di China pada tahun 2024 menemukan bahwa indeks massa tubuh (IMT) pria meningkat pada 5 tahun pertama pernikahan. Ini diakibatkan asupan kalori yang lebih tinggi dan lebih sedikit berolahraga.
Ditemukan dalam penelitian tersebut, menikah dikaitkan dengan peningkatan 5,2 persen pria mengalami kelebihan berat badan dan peningkatan 2,5 persen pria yang mengalami obesitas.
Penelitian lain dilakukan University of Bath di Inggris menemukan rata-rata pria yang sudah menikah mengalami kenaikan berat badan sebanyak 1,4 kg dibandingkan pria lain yang belum menikah.
Penelitian Warsawa menemukan usia juga menjadi faktor dalam kenaikan berat badan, dengan setiap tahun pertambahan meningkatkan risiko kelebihan berat badan sekitar 3 persen pada pria dan 4 persen pada wanita. Sedangkan, risiko obesitasnya 4 persen pada pria dan 6 persen pada wanita.
“Pria lebih mungkin meninggal dini akibat penyakit jantung dan kanker, dan berat badan merupakan faktor kunci dalam kondisi ini. Kita memerlukan pendekatan yang lebih terarah untuk mengatasi obesitas pada pria dan wanita,” ujar konsultan Men’s Health Forum, Jim Pollard.
(avk/naf)