Gresik (beritajatim.com)- Risnadi (43) warga asal Desa Sumberejo, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang, membuat seluruh warga Desa Pasinan, Kecamatan Wringinanom, Gresik, geger. Pasalnya, lelaki yang kos di desa tersebut mengakhiri hidupnya karena terdesak kebutuhan ekonomi.
Terkait dengan kejadian ini, Kapolsek Wringinanom AKP Inggit membenarkan adanya orang mengakhiri hidup di tempat kos milik H. Sugeng.
“Kejadian ini diketahui bermula saat kakak korban Sati (46) mendatangi rumah kos korban. Pasalnya, pesan WhatsApp tidak dibalas sejak pagi hingga sore. Karena curiga kakaknya mengecek keberadaan korban,” ujarnya, Kamis (23/5/2024).
Masih menurut Inggit, setelah tiba di tempat kos korban. Kemudian kakaknya mengetuk pintu. Namun, tidak ada jawaban dari korban. Selanjutnya, Sati mendobrak pintu kamar kos adiknya. Selanjutnya, melihat adiknya sudah tak bernyawa mengakhiri hidup gantung diri dibalik pintu kamar.
“Korban mengakhiri hidup dengan mengikat lehernya memakai tali tampar. Kemudian nyawanya tak tertolong dengan kondisi menggantung,” paparnya.
Melihat adiknya mengakhiri hidup lanjut Inggit, adik korban melaporkan kejadian ini ke perangkat desa selanjutnya diteruskan ke Polsek Wringinanom.
Setelah menerima laporan terebut anggota polsek beserta petugas medis dari Puskesmas Wringinanom serta disaksikan perangkat desa menurunkan jenazah dari tali tampar gantung dan melakukan pemeriksaan terhadap jenazah korban tidak ditemukan adanya tanda tanda kekerasan.
“Pihak keluarga tidak menghendaki untuk dilakukan otopsi karena menganggap kejadian tersebut merupakan musibah dan suratan takdir serta tidak menuntut atas kejadian tersebut,” kata Inggit.
Inggit menambahkan, dari informasi yang didapat korban mengakhiri hidup akibat masalah ekonomi. Atas kejadian ini, aparat kepolisian juga mengamankan barang bukti berupa tali tampar warna biru dan kabel warna bening dan biru dengan panjang sekitar 80 cm dan pakaian yang dikenakan korban.
“Semua barang bukti telah diamankan. Jenazah korban sudah dibawa keluarganya ke kampung halamannya untuk segera dimakamkan,” ungkap Inggit. (dny/ian)
