Terbaru Syafiq Riza Basalamah, Ini 5 Ustad yang Pengajiannya Pernah Dibubarkan Ormas

1 March 2024, 15:49

TEMPO.CO, Jakarta – Kericuhan antara massa Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) dan jemaah pengajian Syafiq Riza Basalamah pada Kamis, 22 Februari 2024 di Masjid Assalam Purimas, Gunung Anyar, Surabaya menambah catatan upaya penghalang-halangan dalam beribadah.Bentrok terjadi ketika massa GP Ansor dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser)—keduanya organisasi sayap Nahdlatul Ulama (NU)—mencoba menghentikan kajian yang sudah dijadwalkan jauh-jauh hari itu.Sekretaris PC GP Ansor Kota Surabaya, Rizam Syafiq, mengklaim pihaknya tidak asal membubarkan pengajian Syafiq Riza Basalamah.  “Kami tetap memakai adab musyawarah dan tabayun dengan pihak panitia dan yayasan yang menyelenggarakan acara tersebut,” kata Rizam dalam keterangan resminya, Jumat, 23 Februari 2024.Rizam menuding ajaran Syafiq Riza Basalamah kerap menyerang peribadatan NU, misalnya soal berzikir. Hal itulah yang menjadi alasan GP Ansor dan Banser keberatan dengan pengajian tersebut. “Meski kami tahu dalam ceramah-ceramahnya banyak menyerang amaliyah NU, Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor Gunung Anyar tidak serta membubarkan begitu saja,” ucapnya.Dia menjelaskan PAC GP Ansor Gunung Anyar telah mengirim surat keberatan atas kehadiran Syafiq Basalamah. Setelah bermusyawarah dengan sejumlah pihak, disepakati meniadakan pengajian tersebut untuk menjaga kondusifitas di wilayah Gunung Anyar.Namun, menurut Rizam, panitia tetap melanjutkan agenda pengajian itu pada sore hari dan jemaah Syafiq Riza Basalamah berdatangan. Ketua Umum dan penanggung jawab acara, Abu Rozan, mengatakan  panitia memutuskan tetap melanjutkan agenda itu dengan alasan kegiatan kajian dilindungi undang-undang.“Lalu kegiatan ini juga bentuk edukasi kepada masyarakat,” kata Abu Rozan kepada Tempo pada Jumat 23 Februari 2024.Sayangnya, kegiatan tersebut tidak berjalan lancar dan berujung pembubaran disertai baku hantam antara panitia dan massa dari GP Ansor serta Banser.Pembubaran pengajian ini bukan pertama kali terjadi di Indonesia. sebelumnya, sejumlah pendakwah Tanah Air pernah mengalami hal serupa.Selain Syafiq Riza Basalamah, lantas siapa saja daftar pendakwah yang pengajiannya pernah dibubarkan? Simak rangkuman informasi selengkapnya berikut ini.1. Hanan AttakiPendakwah Hanan Attaki (UHA) pernah menjadi sorotan sorotan usai pengajiannya di Masjid Al-Muttaqien pada Ahad, 12 Februari 2023 di Pamekasan, Madura mendapatkan penolakan. Tidak hanya dari masyarakat setempat, massa yang mengatasnamakan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) berseragam Banser NU diduga ikut dalam melakukan pembubaran.Warganet di X (dulu Twitter) pernah membahas Hanan Attaki yang diminta menghentikan ceramahnya. Salah satu akun @bangrojaki mempertanyakan alasan pria yang dikenal sebagai ustad gaul tersebut dikecam. Ia kemudian mengaitkannya dengan fenomena cebong kampret pendukung presiden Pemilu 2019.“Buat kelompok serr serr dan simpatisannya? Bisa tolong jelaskan Ust. Hanan Attaki radikalnya di mana? Apakah karena dia pemilik Pemuda Hijrah? Apa salahnya berhijrah? Atau karena dia bukanlah pendukung Jokowi? Coba kasih satu saja cuplikan video ceramahnya supaya yakin kalau UHA radikal”, cuit @bangrojaki.2. Khalid BasalamahPengajian dan tabligh akbar Khalid Basalamah di sebuah masjid di Sidoarjo, Jawa Timur pernah dibubarkan oleh puluhan anggota GP Ansor dan Banser. Pengajian bertema ‘Manajemen Rumah Tangga’ itu diselenggarakan pada Sabtu, 4 Maret 2017. Adapun alasan penolakan Khalid Basalamah adalah karena dinilai sering menyampaikan ceramah yang bernada provokatif dan menimbulkan kebencian.Tak hanya itu, pada 2022 lalu Khalid Basalamah juga direncanakan akan mengisi kajian di Institut Pendidikan Dalam Negeri (IPDN). Namun, acaranya dibatalkan karena mendapat kecaman keras dari warganet di media sosial Instagram. Adapun salah satu alasan penolakan dari warganet tersebut adalah karena penceramah itu dinilai radikal.Iklan

3. Firanda AndirjaPengajian dari pendakwah Firanda Andirja diberhentikan secara paksa oleh sejumlah warga Aceh pada 13 Juni 2019 lalu. Agenda keagamaan yang berlangsung di Masjid Al-Fitrah, Keutapang II, Banda Aceh itu dibubarkan karena sang penceramah dinilai berpemahaman wahabi dan bertolak belakang dengan masyarakat Aceh.Selain itu, pada 13 Agustus 2022 lalu, Firanda Andirja juga pernah dijadwalkan akan berceramah di acara tabligh akbar di Masjid Agung Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Namun, acara tersebut dibatalkan setelah mendapat penolakan dari GP Ansor Sleman. Kelompok tersebut beranggapan ceramah Firanda Andirja kerap mencederai keberagaman pemahaman umat Islam di Indonesia.4. Felix SiauwKelompok GP Ansor juga pernah membubarkan pengajian Felix Siauw di Masjid Manarul Islam, Bangil, Pasuruan, pada Sabtu, 4 November 2017. Menurut Wakil Sekretaris Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur Ahmad Nur Aminudin, hal tersebut terpaksa dilakukan karena yang bersangkutan tidak menyepakati tiga poin yang diajukan Barisan Serbaguna (Banser).Tiga poin itu adalah, pertama, Felix, yang juga mantan tokoh Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), mau mengakui Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kedua, tidak mendakwahkan konsep khilafah dalam pengajian tersebut. Ketiga, bersedia meninggalkan HTI yang telah dibubarkan pemerintah.Mantan juru bicara HTI Jawa Timur Rifan Wahyudi mengatakan desakan Banser terhadap Felix tidak bijak. Sebab, mereka belum mendengarkan isi ceramah yang akan dibawakan Felix. “Mestinya dengarkan dulu dong ceramahnya, kalau ada yang dinilai menyimpang ingatkanlah. Bukan begini caranya,” ujar Rifan. Rifan membantah Felix akan membawakan materi soal negara khilafah. Alasannya, selama ini ceramah-ceramah Felix kebanyakan normatif, yakni mengajak umat Islam meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. “Cek saja di Youtube, banyak ceramah Ustad Felix,” katanya.5. Abdul SomadPenceramah, Abdul Somad (UAS) membatalkan sejumlah jadwal tausiyahnya di beberapa kota di Jawa pada September 2018 lalu. Melalui akun instagramnya, @ustadzabdulsomad, pendakwah itu menuturkan salah satu alasannya membatalkan pengajian adalah karena mendapatkan ancaman dan intimidasi. Di antaranya adalah ketika akan mengisi kajian di Pondok Pesantren Al Husna Mayong, Jepara.Pengurus Gerakan Pemuda Ansor Jepara membantah sebagai pihak yang mengancam Ustad Abdul Somad mengisi ceramah di Jepara. “Tidak ada ancaman terhadap UAS dan pesantren,” ujar ketua GP Ansor Jepara Syamsul Anwar seperti dilansir dari NU Online, Selasa, 4 September 2018.Menurut Syamsul, batalnya UAS menggelar pengajian di Jepara lantaran munculnya pro kontra menjelang agenda pengajian tersebut. Hal ini berdampak kepada situasi yang memanas di tengah masyarakat.RADEN PUTRI | TIM TEMPOPilihan Editor: Masukan dari Muhammadiyah Usai GP Ansor dan Jemaah Syafiq Riza Basalamah Bentrok